Related Post

blog ini berisi ribuan artikel kesehatan, askep, askeb, KTI, silahkan pakai kolom pencarian berikut:
Showing posts with label Kesehatan Wanita (untuk UMUM). Show all posts
Showing posts with label Kesehatan Wanita (untuk UMUM). Show all posts

Kanker Serviks Wanita

Himbau Wanita Waspadai Kanker Serviks
Boyke Pembicara Seminar Akbid Husada Gemilang Tembilahan

Pakar seksologi terkemuka Boyke Dian Nugraha hadir di Tembilahan. Dalam seminar yang ditaja Akbid Husana Gemilang, ia berpesan agar wanita waspadai kanker serviks.

Seminar Kesehatan Keluarga, Dr Boyke Minta Kaum Perempuan Waspadai Penyakit Kankers Serviks Riauterkini-TEMBILAHAN- Dr Boyke Dian Nugraha menjadi pembicaara tunggal dalam Seminar Kesehatan Keluarga di gedung daerah Engku Kelana Tembilahan, Minggu (26/9/10).

Dalam seminar yang ditaja Akademi Kebidanan Husada Gemilang Tembilahan tersebut, tampak kaum ibu dan remaja puteri memenuhi gedung tersebut.

Tampak kegiatan ini tampak hadir Bupati Indragiri Hilir Indra Muchlis Adnan, Dandim 0314 Inhil, Letkol Inf RTS Manoppo dan beberapa pejabat lainnya. Kaum perempuan tampak serius mendengarkan pemaparan dokter ahli masalah seks ini.

“Kalau kita berpegang kepada ajaran agama yang terdapat didalam kitab suci, maka penyakit menular seksual seperti HIV AIDS dan kankers serviks serta penyakit kelamin lainnya akan dapat dicegah,” ungkapnya saat itu.

Dalam ceramahnya, tanpa sungkan Dr Boyke memperlihatkan visualisasi alat kelamin dan gaya bersetubuh di hadapan Bupati Indragiri Hilir dan para peserta seminar ini, yang ditampilkan dengan layar lebar di hadapan peserta.



“Penyakit menular seksual ini diakibatkan oleh pola perilaku seks yang menyimpang, seperti free seks, gonta ganti pasangan, selingkuh dan perilaku seksual lainnya yang berpotensi mengakibatkan tertularnya penyakit seksual ini,” sebutnya.

Untuk itu, katanya kaum perempuan harus memiliki pengetahuan dan wawasan mengenai pola hubungan seksual yang sehat dan penyebab terjadinya penyakit menular seksual di kalangan kaum ibu dan pria.

Kaum ibu dan remaja perempuan juga harus rutin memeriksakan kesehatan alat reproduksinya, sehingga dapat secara dini mengetahui dan melakuakn pencegahan terhadap kankers serviks dan penyakit kelamin lainnya.

“Apalagi saat ini penyebaran penyakit AIDS dan penyakit menular seksual lainnn di Indonesia berlangsung sangat cepat. Terutama AIDS, dimana Irian Jaya menduduki peringkat pertama, disusul Jakarta, Surabaya dan Riau,” paparnya.***(mar)

Sumber: http://www.riauterkini.com/
lihat artikel selengkapnya - Kanker Serviks Wanita
------------------------------

Perempuan Berhak Merencanakan Kehamilan

Merencanakan kehamilan adalah hak perempuan. Jarak kelahiran disarankan 2-4 tahun, dan sebaiknya tidak hamil sebelum 20 tahun atau melebihi usia 35 tahun demi kesehatan ibu dan bayi.
KOMPAS.com - Memiliki rahim adalah salah satu kodrat perempuan. Namun untuk hamil, menurunkan kesempatan hamil atau merencanakan kehamilan, adalah hak perempuan untuk memilihnya. Hak perempuan untuk merencanakan kehamilan tak sekadar kesempatan menentukan berapa dan kapan punya anak. Dengan kehamilan terencana, perempuan juga bisa berkesempatan mengaktualisasikan diri sebagai individu dan menyejahterakan diri dan keluarganya.


Memilih metode, cara atau alat kontrasepsi juga menjadi hak perempuan untuk merencanakan kehamilan dan keluarga. Memiliki keluarga berencana lebih banyak faedahnya, baik bagi ibu, keluarga, ekonomi keluarga, anak, maupun negara.

"Keluarga harus direncanakan. Jangan hamil sebelum usia 20 tahun atau di atas usia 35 tahun. Jarak anak sebaiknya 2-4 tahun. Karena menurut penelitian, dengan menjaga jarak kelahiran akan menurunkan angka kematian atau kesakitan ibu dan anak," papar Prof DR Biran Affandi, SpOG (K), Ketua Asia Pasific Council on Contraception (APCOC) saat konferensi pers peringatan World Contraception Day (WCD) 2010 yang diadakan Bayer Schering Pharma Indonesia, di Citywalk, Kamis (23/9/2010) lalu.

Merencanakan kehamilan dan keluarga, salah satu caranya adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi.

Prof Biran menjelaskan, penggunaan kontrasepsi yang tepat berdampak pada memberi jarak kelahiran, menghindari kehamilan tak terencana atau kebobolan, membatasi jumlah anggota keluarga dan mengurangi pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi, serta untuk memberdayakan perempuan dengan memberi kesempatan berkarier.

KB menyejahterakan
"Penggunaan kontrasepsi juga terkait dengan kebutuhan ekonomi. Dengan menunda atau memberi jarak kelahiran, orangtua bisa meningkatkan standar kehidupan lebih baik kepada anggota keluarga," lanjutnya.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Prijo Sidipratomo, SpRad(K), menambahkan, perencanaan kehamilan bukan hanya masalah pembatasan keluarga. Ditegaskannya, merencanakan kehamilan sama artinya dengan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan bangsa. "Perencanaan kehamilan sama dengan perencanaan bangsa," katanya.

Keterkaitan KB dengan kesejahteraan semakin dikukuhkan dengan pernyataan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI), DR Harni Koesno, MKM.

"Kontrasepsi menyejahterakan keluarga dan perempuan," katanya lugas.

Sementara itu, Setia Edi, SE, MKes, Direktur Jaminan dan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mengatakan, pilihan kontrasepsi kembali kepada keputusan pasutri, dan tidak boleh dipaksakan.

Pertimbangan memilih kontrasepsi adalah didasarkan pada rasionalitas, efektivitas, dan efisiensi, dengan melihat kebutuhannya.

"Untuk menunda kehamilan bisa dengan pil, kalau ingin memberi jarak kelahiran bisa dengan implan, ini bicara efektif. Kalau bicara efisiensi, pil perlu dipenuhi setiap bulan, sedangkan suntikan bisa 1-3 bulan sekali. Jika ingin jangka panjang karena menghemat ongkos kunjungan bisa dengan implan atau IUD," jelas Edi mencontohkan ragam pilihan kontrasepsi sesuai kebutuhan.

Dukungan terhadap perempuan untuk ber-KB semestinya menjadi keharusan. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada perempuan memilih alat kontrasepsi yang paling nyaman dan tepat untuknya sesuai kebutuhan. Karena setiap metode kontrasepsi memiliki kelemahan dan kekurangan tersendiri. Membuka akses informasi seluas-luasnya kepada perempuan tentang kontrasepsi adalah juga pemenuhan hak perempuan untuk menjalani perannya sebagai ibu.

Inilah pesan yang ingin ditegaskan Bayer Schering Pharma, APCOC, IDI, IBI, BKKBN memeringati WCD 2010. Sekaligus juga menanamkan pesan, penghargaan atas hak perempuan yang perlu dikedepankan.


WAF

Editor: Dini (kompas.com)
lihat artikel selengkapnya - Perempuan Berhak Merencanakan Kehamilan
------------------------------

waspada Anemia pada Kehamilan

HAMIL WASPADAI ANEMIA


A. LATAR BELAKANG
Anemia merupakan kekurangan zat besi yang biasa diderita oleh wanita hamil pada dasarnya anemia merupakan masalah rasional dan berpengaruh sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.
Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20%-89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. How Swie Tjioeng menemukan angka anemia kehamilan 3,8% pada trimester I, 13,6% pada trimester II, dan 24,8% pada trimester III. Akrib Sukarman menemukan sebesar 40,1% di Bogor. Bakta menemukan 50,7% di Puskesmas kota Denpasar sedangkan Sindu menemukan 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia kurang gizi.
Selain itu didaerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi; kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan; dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi rendah.
B. PENGERTIAN
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.
Anemia hmil disebut ” potential danger to matter and child (potensial membahayangkan ibu dan anak) ”, karena itulah anemia memerlukan perhatian khusus dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan.
Baik di negara maju maupun di negara berkembang, seseorang disebut menderita anemia bila kadar Hemoglobin (Hb) kurang dari 10 gr %, disebut anemia berat atau bila kurang dari 6 gr %, disebut anemia gravis.
Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12 – 15 gr % dan hematokrit 35-54 %, angka – angka tersebut juga berlaku untuk wanita hamil, terutama wanita yang mendapat pengawasan selama hamil. Oleh karena itu, pemeriksaan hematokrit dan hemogloblin harus menjadi pemeriksaan darah rutin selama pengawasan antenatal. Sebaiknya pemerintahan dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedikit 1 kali pada pemeriksaan pertama atau pada triwulan pertama dan sekali lagi pada triwulan akhir.
Penyebab anemia umumnya adalah :
1. Kurang gizi ( malnutrisi )
2. Kurang zat besi dalam diet
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan daerah yang banyak : persalinan yang lalu, haid, dll
5. Penyakit-penyakit kronik : tbc, paru, cacing usus, malaria, dll
Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah ( hiperemia / hipervolumia )karena itu terjadi pengenceran darah karena sel-sel darah tidak sebanding pertambahannya dengan plasma darah. Perbandingan tersebut adalah :
• Plasma darah bertambah : 30%
• Sel-sel darah bertambah : 18%
• Hemoglobin bertambah : 19%

Secara fisiologis, pengeceran darah ini adalah untuk membantu meringankan kerja jantung.
a.1.1. Bentuk-bentuk Anemia
1. Anemia defresiasi besi (62,3%)
Anemia jenis ini biasanya berbentuk normositik dan hipokromik serta banyak dijumpai. Penyebabnya sebagai penyebab anemia umumya.
Pengobatan :
Keperluan zat besi untuk wanita hamil, non-hamil dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah :
FNB Amerika Serikat (1958) : 12 mg-15mg-15mg
LIPI Indonesia (1968) : 12mg-17mg-17mg
Kemsan zat besi dapat diberikan peroral atau parenteral
Peroral : sulfas ferasus ata glukonas ferosus denan dosis 3-5x0,20 mg
Parenteral : diberikan bila ibu hamil tidak tahan pemberian peroral atau absorbsi di saluran pencernaan kurang baik, kemasan diberikan secara intramuskuler atan intravera. Kemasan ini antara : imferon, jectofer dan ferrigen.
Hasil lebih cepat dari pada peroral.
a.1.2. Anamia Megaloblastik biasanya berbentuk makrositik atau pernisiosa penyebab:
Kekurangan asam folik
Kekurangan Vit B12
Malnutrisi dan infeksi yang kronit
Pengobatan
Asam Folik 15 – 30 mg per hari
Vit B12 3x1 tablet per hari
Sulfas Ferosus 3x1 tablet per hari
Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban maka dapat diberikan tanfusi darah.
a.1.3 Anemia hipoplasti (8,0%)
Disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang belakang, membentuk sel-sel darah merah baru. Untuk diagnosis diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan :
Darah tepi lengkap
Pemeriksaan fungsi sternal
Pemeriksaan retikulosh
Penyebab belum diketahui pasti, kecuali yang disebabkan oleh infeksi berat (sepsis), keracunan, dan sinar rontgen atau sinar radiasi
Pengobatan :
Terapi dengan obat-obatan tidak memuaskan mungkin pengobatan yang paling balik yaitu transfusi darah yang yang perlu sering diulang.
a.1.4. Anemia Hemolitik ( sel sickle )(0,7%)
Disebabkan penghancuran / pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya.
Ini dapat disebabkan oleh :
a) faktor intrakorpuskoler : dijumpai pada anemia hemolitik, heriditer, talasemia, anemia sel sitkle (sabit), hemoglobinopati C,D,G,H,I dan paraksimal noktural hemoglobinuria.
b) Faktor ekstrakorpuskoler : disebabkan malaria, sepsis, keracunan zat logam dan dapat beserta obat-obatan : leukimia, penyakit hodgkin,dll.
Gejala utama :
Anemia dengan kelainan-kelainan gambaran darah
Kelelahan dan kelemahan
Gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital
Pengobatan
Bergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya, bila disebabkan oleh infeksinya diberantas dan diberikan obat-obatan penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi hasil. Maka transfusi darah yang berulang dapat membantu penderita.
B. Pengaruh Anemia pada Kehamilan
1. Pengaruh anemia terhadap kehamilan
a. Bahaya selama kehamilan
• Dapat terjadi abortus
• Persalinan prematuritas
• Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
• Mudah terjadi infeksi
• Ancaman dekoinpensasi kordis (Hb < 6 gr%)
• Mola Hidatidosa
• Hiperemesis Gravidarum
• Pendarahan antepartum
• Ketuban pecah dini ( KPO )
b. Bahaya saat persalinan
• Gangguan his – kekuatan mengejan
• Kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi portus terlantai
• Kala kedua berlangsung lama sehingga dapat melelehkan dan sering memerlukan tindakan operasi kebidanan.
• Kala uri dapat diikuti retensio plasenta, dan pendarahan postpartum karena atonia uteri
• Kala keempat dapat terjadi pendarahan post partum sekunder dan atonia uteri
c. Pada Kala nifas
• Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan pendarahan post partum
• Memudahkan infeksi puerpertum
• Pengeluaran ASI berkurang
• Terjadinya dekompensasi kordis mendadak setelah persalinan
• Anemia kala nifas
• Mudah terjadi infeksi mainmae
2. Bahaya terhadap janin
Akibat anemia dapat terjadi gangguan dalam bentuk :
• Abortus
• Terjadi kematian intro uterin
• Persalinan prematuritas tinggi
• Berat badan lahir rendah
• Dapat terjadi cacat bawaan
• Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinantal
• Intelegensi lemah

SUMBER PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gede.1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.
Mochtar, Rustam. 1998, Sinopsis Obstetri, Jilid I, EGC Jakarta.
lihat artikel selengkapnya - waspada Anemia pada Kehamilan
------------------------------

PERAWATAN PAYUDARA

Perawatan payudara selama kehamilan anda adalah salah satu bagian penting yang harus anda perhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar putting akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitive. Semua ini terjadi untuk persiapan tubuh ibu hamil untuk memberikan makanan pada bayinya kelak.

Beberapa tips perawatan payudara selama kehamilan:

* Bila BH anda sudah mulai terasa sempit, sebaiknya mengantinya dengan bh yang pas dan sesuai dengan ukuran anda untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara anda.
* Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda. Pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran ayudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara).
* Persiapkan putting susu anda. Dengan lembut putar putting antara telunjuk dan ibu jari anda sekitar 10 detik sewaktu anda mandi. Jika anda mendapatkan kesulitan atau puting susu anda rata atau masuk kedalam, konsultasikan ke dokter anda, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk mencegah kesulitan nantinya.
* Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara didaerah yang berwarna gelap (aerola) dan puting susu, anda mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolustrum (cairan kental bewarna kekuningan dari putting). Untuk membantu membuka saluran susu.
* Bersihkan payudara dan puting, jangan mengunakan sabun didaerah putting dapat menyebabkan daerah tersebut kering. Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk.
lihat artikel selengkapnya - PERAWATAN PAYUDARA
------------------------------

Seputar Penyakit Wanita Pekerja

Perempuan Pekerja dan Penyakitnya
Penyakit pada Pekerja Wanita

Women's Health Sat, 11 Sep 2010 10:00:00 WIB

Vera Farah Bararah - detikHealth

Jakarta, Beberapa pekerjaan terkadang bisa menimbulkan risiko penyakit tertentu pada seseorang. Karena itu ketahui penyakit dan pekerjaan apa saja yang saling berhubungan.

Seseorang seharusnya memiliki kondisi tubuh yang prima agar bisa bekerja dengan baik dan optimal. Tapi justru pekerjaan yang dijalaninya bisa menimbulkan penyakit tertentu yang dapat merugikan.

Seperti dikutip dari GeniusBeauty, Sabtu (21/8/2010) ada penyakit tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang, yaitu:

Sekretaris dan Carpal tunnel syndrome

Carpal tunnel syndrome biasanya ditandai dengan mati rasa di pergelangan tangan yang diikuti oleh rasa nyeri akibat tekanan dari saraf median. Kondisi ini biasanya terjadi karena sekretaris sering mengetik dan menggunakan mouse komputer. Karena jika seseorang menggunakan komputer atau mengetik terus menerus, maka urat di pergelangan tangan bisa melukai saraf median yang bertanggung jawab terhadap fungsi jari.

Untuk mencegah hal tersebut sebaiknya tempat kerja yang digunakan harus memenuhi standar ergonomis seseorang, sehingga tidak menimbulkan cedera atau risiko kesehatan tertentu, serta memberikan waktu bagi jari dan tangan untuk beristirahat.

Guru, penyiar dan sakit tenggorokan
Jika seseorang bicara terus menerus dalam jangka waktu yang lama bisa membuat vocal menjadi stres, hal ini menyebabkan adanya regangan besar pada pita suara dan membuat dinding belakang tenggorokan mengering. Kondisi ini membuat tenggorokan lebih rentan terkena infeksi dan memicu timbulnya sakit atau radang tenggorokan.

Untuk mencegah hal tersebut usahakan mengurangi waktu berbicara, bernapas melalui hidung, berkumur di tenggorokan dan juga mengonsumsi air putih yang cukup.

Varises dan penjaga toko
Para penjaga toko pada umumnya berdiri dalam jangka waktu lama dan menggunakan sepatu hak tinggi. Hal ini akan menimbulkan jaring-jaring darah yang melalui pembuluh darah, sehingga menyebabkan pembuluh darah membengkak. Jika kasusnya sangat parah, bisa dilakukan pembedahan untuk mengatasi varises tersebut.

Untuk mencegah hal tersebut sebaiknya melakukan aktivitas fisik, beristirahat di rumah dengan berbaring sambil meninggikan posisi kaki dan juga usahakan untuk tidak menggunakan sepatu dengan hak yang terlalu tinggi.

Keguguran dan petugas penerbangan
Adanya perubahan zona waktu, gangguan jam biologis tubuh, getaran dan adanya fluktuasi tekanan udara bisa menyebabkan gangguan perkembangan kehamilan seorang pramugari. Hal inilah yang membuat seorang pramugari berisiko mengalami keguguran atau bayi lahir dengan mengalami cacat perkembangan.

Untuk mencegah hal tersebut sebaiknya tidak bekerja atau beristirahat setidaknya selama usia kehamilan mencapai minggu ketiga dan keempat.


(ver/ir)

Sumber: detikcom

lihat artikel selengkapnya - Seputar Penyakit Wanita Pekerja
------------------------------

SIKLUS KESEHATAN WANITA PADA MASA KONSEPSI

Perkembangan biologis antara laki – laki dan perempuan ditentukan sejak masa konsepsi. Janin perempuan mempunyai dua kromosom X dari setiap orang tua. Janin laki – laki mempunyai kromosom X dan Y, kromosoms X dari ibu dan kromosom Y dari ayah. Sejak tujuh minggu masa depan konsepsi, organ seksualitas laki – laki mulai terbentuk karena pengaruh hormon estrogen. Dan pada waktu yang sama organ seksual perempuan mulai terbentuk karena kurangnya testeteron, bukan karena adanya hormone esterogen.
I. Sel telur ( Ovum )
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genetalia ridge. Menurut umur wanita, jumlah oorganisme adalah :
a. Bayi baru : 750.000
b. Umur 6 – 15 tahun : 439.000
c. Umur 16 – 25 tahun : 159.000
d. Umur 35 – 45 tahun: 34.000
e. Masa menaupose : semua hilang.
Urutan pembuahan ovum ( oogenesis ) :
a. Oogonia
b. Oosit pertama ( Primary Oocyte )
c. Primary ovarian fillicel
d. Liquor folliculi
e. Pematangan pertama ovum
f. Pematangan kedua ovum pada waktu sperma mebuahi telur
II. Sel mani ( Sperma )
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti ( nucleus ), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor, yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat. Panjang ekor sperma kira – kira 10x bagian kepala. Jumlah sperma yang dikeluarkan sekali membuahi berjuta – juta sel mani yang keluar.
Secara embrional, spermatogonium berasal darisel primitive tubilus testis. Setelah bayi laki – laki lahir, jumlah spematogenium yang ada tidak mengalami perubahan sampai masa akil baliq. Pada masa pubertas, dibawah pengaruh sel – sel interstisial leydig, sel – sel spermatogenium ini mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah spermatogenesis.
Urutan pertumbuhan sperma ( spermatogenesis ) :
a. Spermatogenium, membelah dua
b. Spermatosid pertama, membelah dua
c. Spermatosid kedua, membelah dua
d. Spermatid, kemudian tumbuh menjadi
e. Spermatozoon ( sperma )
III. Pengertian Konsepsi
Suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur didalam tuba falopi. Hanya satu sperma yang mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma. Konsepsi dapat terjadi, jika beberapa kriteria berikut di penuhi :
a. Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
b. Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi.
d. Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai penetrasi dan akhirnya membuahi ovum.
Konsepasi memiliki kemungkinan paling berhasil, jika hubungan seksual berlangsung tepat sebelum ovula. Sperma dapat hidup selama 3 – 4 hari didalam saluran genetalia wanita dan idealnya harus berada didalamtuba falopii saat ovulasi terjadi, karena ovum hanya bisa hidup selam 12 – 24 jam. Wanita dapat memprediksi ovulasi dengan memantau perubahan dalam tubuhnya. Misalnya, sekitar waktu ovulasi, serviks memendek, melunak dan sedikit berdilatasi. Salah satu indicator ovulasi yang paling kuat adalah status lender serviks yang menjadi transparan, licin, dan banyak ( Flynn, 1992 ). Lendir tersebut juga dapat direnggangkan, suatu materi yang disebut spinnbarkeit. Setelah ovulasi, lender kembali menjadi kental, lengket, dan jumlahnya menurun ( Norman, 1986 ). Tindakan lebih jauh yang dapat dilakukan wanita adalah mengobservasi suhu tubuh basalnya, yang meningkat sebesar 0,2 derajat celcius segera setelah ovulasi.
Sebelum sebuah sperma mampu mempenetrasi dan membuahi sebuah ovum, sperma harus menjalani sebuah proses yang disebut kapasitasi ( berlangsung kurang lebih 7 jam ). Pada proses ini membrane sperma menjadi rapuh ( fragile ) dan melepaskan enzim hidrolitik dari akrosom ( lapisan seperti helm yang menutupi kepala sperma ). Enzim ini ( hialuronidase dan proteinase ) harus mencerna korona radiata dan zona pelusida sebelum dapat mencapai membrane ovum. Walaupun banyak sperma terlibat dalam proses cerna ini, hanya satu sperma yang dibiarkan mempenetrasi ovum. Segera setelah satu sprema memasuki ovum, perubahan kimia terjadi. Perubahan kimia ini mula – mula mencegah sperma lain berfusi lebih jauh dengan membrane ovum dan pada akhirnya semua sperma yang tersisa dikeluar dari ovum.
Begitu sperma telah memasuki ovum, sperma sementara berada didalam sitoplasma perifer, sementara nucleus wanita menjadi matur dan jumlah kromosom wanita menurun dari 46 menjadi 23. Nucleus sperma menjadi membengkak dan saling mendekat sebagai pronukleus pria dan wanita saat terbentuk suatu “ kumparan “ diantara kedua nucleus tersebut membrane pronukleus kemudian rupture dan kromosom yang dibebaskan berkombinasi membentuk zigot. Pada waktu inilah fertilisasi ( pembuahan ) terjadi.
Waktu yang optimal untuk mulainya kehamilan adalah dalam 24 jam ovulasi. Koitus ( hubungan seksual ) selama 24 jam sebelum ovulasi akan menyediakan spermatozoa pada tuba falopii yang siap menerima kedatangan ovum. Dengan demikian penting bagi wanita mencoba untuk mengerti bahwa ia mengetahui perkiraan hari ovulasinya.
Metode berukit dapat dipergunakan untuk menilai hari ovulasi :
a. Metode kalender
Pencatatan sebaiknya dilakukan terus dalam satu periode paling tidak 6 bulan, yang mencatat hari pertama setiap periode menstruasi ( hari ke 1 keduanya darah mentruasi ) dan dengan demikian menghitung waktu ovulasi selama 15 hari sebelum periode khusus tersebut. Pada cara ini diperkirakan hari – hari pada bulan berikutnya kapan wanita akan menstruasi dan dengan demikianjuga dapat diperkirakan hari – hari kapan wanita tersebut berovulasi. Apabila mensttruasinya tidak teratur, maka penghitungan demikian tidak mungkun dilakukan.
b. Metode suhu
Pelepasan progesterone telah menyebabkan peningkatan suhu tubuh sampai 0,5 derajat Celsius. Suhu tubuh tersebut akan sedikit turun tepat sebelum mulainya ovulasi dan kemudian meningkat segera setelah ovulasi. System ini memerlukan pencetatan suhu mulut segera pada setiap bangun tidur pagi. Peningkatan suhu tubuh tersebut harus menetap dalam 24 jam untuk membuktikan bahwa telah terjadi ovulasi. Pemakaian metode ini mungkin dapat keliru karena kenaikan suhu dapat menunjukan adanya infeksi dan penurunan suhu tubuh kadang – kadang terjaid akibat dari pemberian obat misalnya aspirin.
c. Perubahan mucus serviks
Peningkatan kadar estrogen tepat sebelum ovulasi menyebabkan peningkatan sekresi serviks maupun pengurangan kekentalan ( vikositas ) sekresi tersebut. Karena sekresi merupakan bagian dari sekresi vagina maka perubahan dapat dikenal oleh wanita yang diharapkan dapat mengerti. Walaupun demikian, akan memerlukan waktu 2 atau 3 bulan lagi pasangan yang sebelumnya belum pernah mengetahui maknanya untuk memperhatikan hal ini.
IV. Tahap – Tahap Perkembangan Janin
a. Tahap perkembangan janin minggu 1 – 4
Minggu pertama :
• Stadium 1 : seltelur yang dibuahi
• Stadium 2 : hari ke 2 – 3, pembentukan alur. Diferensiasi menjadi sel – sel luar dan dalam pembelahan sel pertama langsung beralih kestadium kedua buah sel sementara diangkut menjadi saluran telur.
• Stadium 3 : blastokista bebas menjadi senyawa sehingga jumlah sel menjadi 32 – 58 buah dimulai pembentukan rongga blastokista. Hari ke 4 – 5 blatokista bebas. Embrioblast dan trofoblast rongga blatokista dilanjutkan dengan nidasi yang berlangsung selama kurang lebih satu minggu.
Minggu kedua : Implantasi
• Stadium 4 : implantasi blatokista dan krucut implantasi dalam selpaut lendir rahim.
• Stadium 5 : masuknya blatokista kedalam selaput lendir sampai awal peredaran uteroplasenta.
Minggu ketiga : blatokista trilaminar
• Stadium 6 : pembentukan mesoderm ekstra embrional dan reorganisasi rongga – rongga embrional dan terbentuk garis sederhana.
• Stadium 7 : timbauan korda
• Stadium 8 : terusan aksial
• Stadium 9 : lipatan kepala mulai terbentuk, jantung mulai berdenyut dan jonjot – jonjot karion mulai terapung bebas dalam darah ibu.
Minggu keempat :
• Perkembagan bentuk badan, mencakup stadium 10 – 13 pada awal minggu ke 4 jantung berdenyut, peredaran darah berfungsi, bumbung saraf menutup. Embrio melipatkan diri lepas dari kandung kuning telur.
• Diakhir minggu ke 4 gestasi, sel – sel embrio tumbuh dengan cepat tapi belum menyerupai manusia sesungguhnya.
• Perkembangan minggu ke 4 gestasi mencakup yang berikut :
- Panjang 0,75 – 1 mm ; berat 400 mg
- Pembentukan korda spinalis dan mulai menyatu digaris tengah back bant ( kepala menyentuh ekor ).
- Jantung mengalami rudimeter, tampak seperti gumpalan dipermukaan anterior.
- Gumpalan mirip lengan dan kaki
- Mata, telinga dan hidung mengalami rudimenten.
b. Tahap perkembangan janin minggu ke 5 – 8 : organogenesis
• Satium 14 : miotom – miotom
Panjang 5 – 7 mm, usia 31 – 35 hari, alur lensa menenggelamkan kedalam cawan mata. Duktus endolimfatikus bertunas keluar dari gelembung telinga. Lengkung kepala dan lengkung temgkuk sangat menonjol.
• Stadium 15 : topografi pembuluh – pembuluh darah
Panjang 7 – 9 mm, usia 35 – 38 hari, ectoderm menutup diatas gelembung lensa. Tepek penghidu membenankan diri menjadi suatu alur kecil. Terbentuk tepek telingga.
• Stadium 16 : tonjolan – tonjolan wajah
Panjang 8 – 11 mm, usia 37 – 42 hari. Pada embrio yang tidak difiksasi sudah mengalami pigmentasi. Benjolan – benjolan telinga tampak jelas. Sinus serviklis menutup. Telapak tangan amat jelas, telapak kaki samara – samar.
• Stadium 17 : gelembung – gelembung telenfesalon.
• Stadium 18 – 19 : bentuk yang kuboid.
• Stadium 20 : tangan pada sikap pronasi. Kerangka tulang rawan dan susunan otot.
• Stadium 23 : histologi. Pengolahan bertahap pada kepala.
• Diakhir minggu ke 8 gestasi, organogenesis telah lengkap.
• Perkembangan pada minggu ke 8 gestasi mencekup yang berikut :
- Panjang 2,5 cm ; berat 20 gram
- Jantung mulai berdenyut disertai adanya katup dan septum.
- Gambaran wajah dapat dilihat.
- Ekstremitas terbentuk.
- Ekor mengalami retrogesi, abdomen kencang dan kantung gestasional kelaminnya.
• Minggu ke 12 :
- Panjang 7 – 9 cm
- Berat 45 gram
- Terjadi gerakan janin spontan.
- Reflek babinski positif.
- Pembentukan lempeng osifikasi.
- Jenis kelamin bisa dibedakan dari tampilan luar.
- Sekresi ginjal dapat dimulai : urin belum terdapat di cairan amnion.
- Denyut jantung dapat di dengar melalui doppler
• Minggu ke 16 :
Diakhir minggu keenam belas gestasi janin menelan cairan amniotonic dengan aktif.
- Gestasi mencakup :
o Panjang 10 -17 cm.
o Berat 55 – 120 gram
o Quickening
o Antibody mulai di produksi
o Rambut mulai terbentuk
o Mekonium terdapat di usus bagian atas
o Terbentuk lemak coklat
o Pola tidur dan aktifitas dapat dibedakan.
• Minggu ke 24 :
Ketika janin mencapai usia 24 minggu, atau beratnya mencapai 601 gram, mereka telah mencapai batas usia viabilitas jika kelahiran mereka ditangani di fasilitas pelayanan modern.
- Gestasi mencakup yang berikut :
o Panjang 28 – 36 cm
o Berat 550 gram
o Antybody pasif ditransfer dari ibu kejanin
o Terdapat ferniks kaseosa
o Mekonium terdapat direktum
o Produksi surfaktan mulai aktif
o Kelopak dan bulu mata sudah dapat dibedakan
o Kelopak mata sudah mulai terbuka dan pupil raktif.
c. Tahap perkembangan janin minggu ke 28 :
• Pembuluh darah retina rentan terhadap kerusakan akibat konsentrasi oksigen, ini menjadi pertimbangan penting pada saat merawat bayi dengan berat lahir rendah yang memerlukan oksigen.
• Perkembangan pada minggu ke 28 getasi mencakup yang berikut :
- Panjang 35 – 38 cm
- Berat 1200 gram
- Alfeolus paru matang
- Terbentuk surfaktan dicairan amnion
- Testis turun ( pada pria )
d. Tahap perkembangan janin minggu ke 32 :
• Diakhir minggu ke 32 gesatasi janin mulai menetapkan diri pada posisi lahir.
• Perkembangan pada minggu ke 32 gestasi mencakup yang berikut :
- Panjang 38 – 43 cm
- Berat 1600 gram
- Terdapat simpanan lemak subkutan
- Reflek moro aktif
- Terbentuk cadangan zat besi
- Janin mulai peka terhadap suara – suara dari luar kandungan
- Kuku jari memenuhi ujung – ujung jari.
e. Tahap perkembangan janin minggu ke 36 :
• Diakhir minggu ke 36 janin berada pada posisi verteks atau kepala berada dibawah
• Perkembangan pada minggu ke 36 gestasi mencakup sebagai berikut :
- Panjang 42 – 49 cm
- Berat 1900 – 2700 gram
- Terdapat simpanan glikogen, besi, karbohidrat dan kalsium
- Simpanan lemaksubkutan meningkat
- Lipatan plantar terbentuk 1 – 2
- Laguno menghilang
- Biasanya berada pada posisi verteks
f. Tahap perkembangan janin pada minggu ke 40 :
• Pada primipara, janin biasanya masuk kejalan lahir selama 2 minggu terakhir kehamilan yang membuat ibu merasa bahwa bayi siap lahir. Ini merupakan peringatan bahwa trimester ke 3 kehamilan sudah berakhir dan persalinan siap dimulai.
• Pada perkembangan minggu ke 40 gestasi mencakup yang berikut :
- Panjang 48 – 52 cm
- Berat 3000 gram
- Ginjal janin aktif
- Verniks kaseosa terbentuk lengkap
- Plantar mulai banyak
- Kuku jari mulai panjang
V. Faktor – Faktor yang mempengaruhi :
1. Infertilitas pada wanita
Untuk menjadi hamil, wanita perlu memiliki siklus ovulasi yang teratur, ovumnya harus normal dan tidakboleh ada hambatan dalam jalur lintasan sperma atau amplantasi ovum yang sudah di buahi. Oleh karena itu, penyebeb infertilitas pada wanita, yang dapat disebabkan oleh faktor, psikologis, atau kombinasi keduanya, dapat dibagi menjadi masalah ovulasi atau hambatan atau abnormalitas dalam saluran reproduksi.
2. Masalah ovulasi
Karena ovulasi normal berlangsung dibawah kendali hormone, gangguan tertentu dalam system endokrin dapat mempengaruhi fertilisasi. Dengan menelusuri kembali peristiwa – peristiwa yang menyebabkan ovulasi, area – area yangn terkait dengan sistem endokrin menjadi jelas. Pertama hipotalamus perlu melepaskan faktor pelepasan gonadotropin yang bekerja pada kelenjar hipofisis, menyebabkan pelepasan FSH dan LH. FSH menstimulasi sebuah folikel menjadi matang dan menyebabkan produksi estrogen, sedangkan LH menstimulasi pelepasan ovum dan produksi progesterone. Produksi estrogen dan progesterone juga dipengaruhi oleh kadar prolaktine yang bersikulasi dari kelenjar hipofisis.
Masalah ovulasi dapat disebabkan oleh difungsi hipotalamus, kelenjar hipofisis, atau kelenjar tyroid ( karena peningkatan kadar prolaktin dapat disebabkan baik oleh masalah kelenjar hipofisis ataupun kelenjar tyroid ). Dari perspektif psikologi, terdapat juga suatu kolerasi antara hiperprolaktinemia dan tingginya tingkat stress ( diantara pasangan yangn mendatangi klinik infertilitas ), walaupun efek stress pada fertilisasi memerlukan penelitian lebih lanjut. Penyakit sistematik,yang meliputi DM, penyakit gagal ginjal yang mempengaruhi fungsi endokrin dapat juga menggangu siklus normal.
Walaupun fungsi hormone dapat berada dalam keadaan normal, gangguan pada ovarium dapat mempengaruhi ovulasi. Misalnya kista atau tumor ovarium, penyakit ovarium polikistis atau kerusakan ovarium akibat endomestiotis atau riwayat pembedahan dapat menggangu siklus ovarium sehingga mempengaruhi fertilitas. Lebih lanjut lagi, dapat terjadi masalah pada produksi dan pelepasan ovum. Misalnya ovum yang dihasilkan dapat dilepas sebelum ovum tersebut benar – benar matur, atau ovum tersebut terus menerus mengalami defek.
lihat artikel selengkapnya - SIKLUS KESEHATAN WANITA PADA MASA KONSEPSI
------------------------------

Protap Pelaksanaan SADARI

Berdiri di depan cermin sambil kedua tangan diletakkan di sisi tubuh. Angkat kedua lengan dan amati dengan seksama kulit di payudara apakah ada kerutan, lekukan, perubahan ukuran atau bentuk. Lihat apakah ada perubahan bentuk simetri pada kedua payudara. Amati juga apakah puting susu masuk ke dalam atau ada cairan aneh yang keluar dari puting. Sekarang letakkan kedua tangan di samping pingul lalu amati payudara Anda. Setelah itu letakkan kedua tangan di belakang kepala dan lakukan hal serupa.
  1. Periksa kedua payudara sambil berdiri di bawah shower ketika mandi. Lakukan hal yang serupa pada saat berbaring. Taruh satu tangan di belakang kepala, sementara tangan yang satu melakukan gerak pijatan memutar searah jarum jam di daerah jaringan payudara, puting, dan jaringan di bawah ketiak.Ulangi cara ini pada payudara yang sebelah. Bila Anda melakukannya saat mandi, sabun dan air membuat kulit licin hingga mampermudah pemeriksaan.
  2. Periksa apakah ada benjolan yang tidak lenyap atau tidak berubah. Benjolan yang abnormal bisa muncul tiba-tiba dan menetap. Benjolan ini berbeda-beda bentuk dan kekerasannya dan kadang terasa keras dengan tepi yang tidak teratur. Kadang benjolan itu berupa penebalan jaringan tanpa garis batas yang jelas. Ingat, benjolan kanker biasanya tidak terasa sakit.
  3. Setiap bulan lakukan pemeriksaan sendiri terhadap payudara agar bila ada benjolan baru bisa segera diketahui. Bila Anda sudah menopause lakukan pemeriksaan payudara pada tanggal yang sama setiap bulan. Bila Anda belum menopause, waktu terbaik untuk untuk memeriksa payudara 7-10 hari setelah terakhir haid. Benjolan kanker payudara biasannya tidak sakit. Amati dan raba payudara Anda apakah ada benjolan atau pembengkakan. Bila ada yang tidak beres, segera ke dokter.
American Cancer Society menganjurkan perempuan menjalani pemeriksaan klinis payudara sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, setiap tiga tahun sekali untuk perempuan berusia 20-39 tahun dan setiap tahun untuk perempuan di atas 40 tahun.
lihat artikel selengkapnya - Protap Pelaksanaan SADARI
------------------------------

SADARI (Periksa Payudara Sendiri)


SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim. Penderitanya pun ada yang baru berusia 18 tahun. Padahal di negara-negara lain, Eropa atau Amerika misalnya, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak dibanding dengan jumlah penderita kanker jenis lain. Mengapa demikian?

Hal ini disebabkan di negara-negara tersebut kesadaran untuk melakukan deteksi dini sudah berkembang baik. Kebanyakan kanker payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga segera dapat diobati dan disembuhkan. Sedang di negara kita, kebanyakan kasus kanker ditemukan pada stadium lanjut, ketika penyembuhan sudah sulit dilakukan.

Padahal, mendeteksi kanker payudara stadium dini sangat mudah, dan bisa dilakukan sendiri di rumah. Cukup beberapa menit, sebulan sekali, dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari/Sarari).

Memang, tidak ada wanita yang ingin melakukan Sadari/Sarari. Karena bisa jadi muncul bayangan menakutkan: “bagaimana kalau saya benar-benar menemukan benjolan?”. Atau mungkin menemukan “sesuatu” yang tidak dimengerti apa maknanya.

Tetapi, semakin sering Anda memeriksa payudara Anda, Anda akan semakin mengenalnya, dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak beres –jika ada. Bagaimanapun Sadari/Sarari adalah bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapat melindungi Anda dari resiko kanker payudara.

Pemeriksaan payudara sendiri
Pemeriksaan payudara sendiri
Payudara memiliki bagian-bagian (lingkungan) yang kalau diraba terasa berbeda-beda. Sisi atas agak ke samping (dekat ketiak) cenderung terasa bergumpal-gumpal besar. Payudara bagian bawah terasa seperti hamparan pasir atau kerikil. Sedang bagian di bawah puting susu terasa seperti sekumpulan biji-bijian yang besar. Kadang ada juga gumpalan yang menyerupai sebuah mangkuk. Kondisi ini bisa berbeda pada tiap wanita.

Pada tahap awal, akan cukup membantu jika Anda membuat “peta lingkungan payudara”, untuk dibandingkan pada pemeriksaan dari bulan ke bulan.

Yang terpenting adalah rasakan bagaimana kondisi payudara Anda sendiri. Adakah sesuatu yang terasa berbeda dibanding lingkungan sekitarnya? Misal, di area “gumpalan besar” terasa ada benjolan kecil sebesar kacang hijau? Atau di area “hamparan pasir” terasa ada “kerikil” yang agak besar? Atau adakah perubahan kondisi payudara dibanding pemeriksaan sebelumnya? Itu semua bisa dideteksi dengan memeriksa payudara sendiri.

Sulitkah melakukan Sadari/Sarari itu? Sama sekali tidak. Sebaiknya dilakukan seminggu sesudah menstruasi, ketika kondisi payudara lunak dan longgar, sehingga memudahkan perabaan. Untuk wanita yang sudah mengalami menopause boleh dilakukan kapan saja, asal rutin setiap bulan.

Akan lebih baik jika disiapkan buku catatan khusus untuk mencatat hasil pemeriksaan Anda, juga kondisi dan perubahan payudara Anda dari waktu ke waktu. Bila perlu lengkapi dengan gambar ilustrasi untuk memperjelas lokasi kelainan yang ditemukan.

Pemeriksaan lengkap payudara sendiri dibagi atas beberapa tahap:
1. Melihat

Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di depan cermin dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam ruangan yang terang. Perhatikan payudara Anda:

* Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris?
* Apakah bentuknya membesar/mengeras?
* Apakah arah putingnya lurus ke depan? Atau berubah arah?
* Apakah putingnya tertarik ke dalam?
* Apakah puting/kulitnya ada yang lecet?
* Apakah kulitnya tampak kemerahan? Kebiruan? Kehitaman?
* Apakah kulitnya tampak menebal dengan pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)?
* Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak tampak adanya kerutan/cekungan?

Ulangi semua pengamatan di atas dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah selesai, ulangi lagi pengamatan dengan kedua tangan di pinggang, dada dibusungkan, kedua siku ditarik ke belakang. Semua pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya tumor yang terletak dekat dengan kulit.
2. Memijat

Dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke puting, untuk untuk mengetahui ada-tidaknya cairan yang keluar dari puting susu (seharusnya tidak ada, kecuali Anda sedang menyusui).
3. Meraba

Sekarang berbaringlah di atas tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi satu. Untuk memeriksa payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri, sedang lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di bawah kepala.

Gunakan keempat jari tangan kanan yang saling dirapatkan untuk meraba payudara. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar (seperti membuat lingkaran kecil-kecil), mulai dari tepi payudara hingga ke puting susu. Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke sebelahnya, dan lakukan lagi gerakan memutar dari tepi payudara sampai puting susu. Lakukan terus secara berurutan sampai seluruh bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan gerakan, Anda boleh menggunakan lotion atau sabun sebagai pelicin.

Gerakan memutar boleh juga dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin lebar ke arah tepi payudara; atau secara vertikal ke atas dan kebawah mulai dari tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting, seluruh area payudara harus tuntas teraba, tak ada yang terlewatkan.

Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan yang berbeda-beda, setidaknya dengan tiga macam tekanan. Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan sedang untuk meraba adanya benjolan di tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan tekanan cukup kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat dengan tulang dada/iga.

Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal dan lengan, lakukan pemeriksaan pada payudara kanan dengan menggunakan keempat jari tangan kiri.

Kemudian ulangi perabaan seperti poin 3, tetapi dalam posisi berdiri. Untuk memudahkan, bisa dilakukan sambil mandi, saat membalur tubuh dengan sabun.
4. Meraba Ketiak

Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker.

Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

1. Berdiri di depan cermin sambil kedua tangan diletakkan di sisi tubuh.
Angkat kedua lengan dan amati dengan seksama kulit di payudara apakah ada kerutan, lekukan, perubahan ukuran atau bentuk.
Lihat apakah ada perubahan bentuk simetri pada kedua payudara.
Amati juga apakah puting susu masuk ke dalam atau ada cairan aneh yang keluar dari puting.
Sekarang letakkan kedua tangan di samping pingul lalu amati payudara Anda. Setelah itu letakkan kedua tangan di belakang kepala dan lakukan hal serupa.

2. Periksa kedua payudara sambil berdiri di bawah shower ketika mandi. Lakukan hal yang serupa pada saat berbaring.
Taruh satu tangan di belakang kepala, sementara tangan yang satu melakukan gerak pijatan memutar searah jarum jam di daerah jaringan payudara, puting, dan jaringan di bawah ketiak.
Ulangi cara ini pada payudara yang sebelah. Bila Anda melakukannya saat mandi, sabun dan air membuat kulit licin hingga mampermudah pemeriksaan.

3. Periksa apakah ada benjolan yang tidak lenyap atau tidak berubah. Benjolan yang abnormal bisa muncul tiba-tiba dan menetap.
Benjolan ini berbeda-beda bentuk dan kekerasannya dan kadang terasa keras dengan tepi yang tidak teratur.
Kadang benjolan itu berupa penebalan jaringan tanpa garis batas yang jelas. Ingat, benjolan kanker biasanya tidak terasa sakit.

4. Setiap bulan lakukan pemeriksaan sendiri terhadap payudara agar bila ada benjolan baru bisa segera diketahui.
Bila Anda sudah menopause lakukan pemeriksaan payudara pada tanggal yang sama setiap bulan.
Bila Anda belum menopause, waktu terbaik untuk untuk memeriksa payudara 7-10 hari setelah terakhir haid. Benjolan kanker payudara biasannya tidak sakit.
Amati dan raba payudara Anda apakah ada benjolan atau pembengkakan. Bila ada yang tidak beres, segera ke dokter.

American Cancer Society menganjurkan perempuan menjalani pemeriksaan klinis payudara sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, setiap tiga tahun sekali untuk perempuan berusia 20-39 tahun dan setiap tahun untuk perempuan di atas 40 tahun.

Source: wikipedia, google dan rumahkanker.com


lihat artikel selengkapnya - SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
------------------------------

Dismenore adalah nyeri

Dismenore adalah nyeri
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.

Penyebab
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid, adenomiosis, peradangan tuba falopii, perlengketan abnormal antara organ di dalam perut, dan pemakaian IUD.

Faktor Risiko
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:
-rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)
-kurang berolah raga
-stres psikis atau stres sosial.

Gejala dan Tanda
Nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.

Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

Penatalaksanaan
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.

Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.

Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:
– istirahat yang cukup
– olah raga yang teratur (terutama berjalan)
– pemijatan
– yoga
– orgasme pada aktivitas seksual
– kompres hangat di daerah perut.

Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi.

Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur. Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroksiprogesteron.

Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi).

Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.

Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya.
lihat artikel selengkapnya - Dismenore adalah nyeri
------------------------------

Dismenore Nyeri pada saat Menstruasi

Dismenore Nyeri pada saat Menstruasi

Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi.

Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.

Dismenore primer sering terjadi, kemungkinan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 15% diantaranya mengalami nyeri pada saat menstruasi yang hebat.
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama.

Nyeri pada dismenore primer diduga berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin.
Nyeri dirasakan semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks (leher rahim), terutama jika saluran serviksnya sempit. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah:

  • rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)
  • kurang berolah raga
  • stres psikis atau stres sosial.

Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan

Perbedaan beratnya nyeri saat menstruasi tergantung kepada kadar prostaglandin. Wanita yang mengalami dismenore/nyeri menstruasi memiliki kadar prostaglandin yang 5-13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami dismenore. Dismenore sangat mirip dengan nyeri yang dirasakan oleh wanita hamil yang mendapatkan suntikan prostaglandin untuk merangsang persalinan.

Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun.

Penyebab dari dismenore sekunder adalah:

Endometriosis
• Fibroid
• Adenomiosis
• Peradangan tuba falopii
• Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut.
• Pemakaian IUD.

Gejala Dismenore (nyeri menstruasi)
Dismenore menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang.
Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

Pengobatan Dismenore (nyeri menstruasi)
Untuk mengurangi rasa nyeri saat menstruasi bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.
Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan:

  • istirahat yang cukup
  • olah raga yang teratur
  • pemijatan
  • kompres hangat di daerah perut

Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi. Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan medroxiprogesteron. Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore/nyeri pada saat menstruasi. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi). Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas.

Pengobatan untuk dismenore/nyeri pada saat menstruasi sekunder tergantung kepada penyebabnya

lihat artikel selengkapnya - Dismenore Nyeri pada saat Menstruasi
------------------------------

Siklus Menstuasi,Kehamilan dan Persalinan

Siklus Menstuasi,Kehamilan dan Persalinan
Siklus Menstuasi,Kehamilan dan Persalinan
Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut :

Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.

Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di tuba fallopii, terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluokan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.
1. Pembuatan Lapisan Lembaga
Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.
2. Membran (Lapisan Embrio)
Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
b. Amnion
Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.
c. Alantois
Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tall pusat.
d.Korion
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.
3. Plasenta atau Ari-Ari
Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
Catatan : Makin tua kandungan, jumlah estrogen di dalam darah makin banyak, progesteron makin sedikit. Hal ini berhubungan dengan sifat estrogen yang merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron mencegah kontraksi uterus. Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis jugs berperan dalam merangsang kontraksi uterus menjelang persalinan. Progesteron dan estrogen juga merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipoftsislah yang merangsang produksi air susu.
lihat artikel selengkapnya - Siklus Menstuasi,Kehamilan dan Persalinan
------------------------------

USG DAN CTG DALAM OBSTETRI

USG DAN CTG DALAM OBSTETRI


USG DALAM OBSTETRI

merupakan suatu metode diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik, untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ekho dari gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh jaringan.




Keuntungan USG : Non invansif, aman, praktis, dan hasil cukup akurat.Fisika Dasar Gelombang Ultrasonik

Pemahaman mengenai sifat fisik gelombang ultrasonik sangat diperlukan didalam pemeriksaan USG, antara lain :

1. Untuk mengetahui prinsip kerja, cara pemakaian dan cara pemeriksaan alat USG.

2. Untuk membuat interpretasi gambaran USG dan mengenal berbagai gambaran artefak yang ditimbulkan.

3. Untuk memahami efek biologik dan segi keamanan dalam penggunaan alat diagnostik USG yang dewasa ini masih perlu dipantau

Gelombang ultrasonik merupakan gelombang suara frekuensi gelombang suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

Alat diagnostik USG menggunakan gelombang ultrasonik yang mempunyai frekuensi 1-10 MHz. Kecepatan gelombang suara didalam suatu medium akan berbeda dari medium lainnya. Sifat akustik medium menentukan perbedaan ini.

Pengurangan intensitas merupakan atenuasi, yang dapat disebabkan oleh mekanisme, refleksi, refraksi, absorpsi dan scattening.



Pengaruh atenuasi dalam pemeriksaan USG :

1. Atenuasi akan membatasi kemampuan alat USG dalam memeriksa truktur jaringan tubuh hanya sampai batas ke dalaman tertentu.

2. Adanya atenuasi yang berbeda pada jaringan tubuh akan memberikan gambaran USG yang berbeda pula.

3. Alat USG sulit digunakan untuk memeriksa struktur jaringan tulang organ yang berisi gas.


EFEK BIOLOGIK GELOMBANG ULTRASONIK

Perubahan – perubahan siklik yang terjadi pada perambatan gel ultrasonik : getaran partikel, perubahan tekanan, peruabahan densitas, dan perubahan suhu.








Semua perubahan diatas bersifat sementara dan penagruhnya sangat kecil, banyaknya panas yang timbul didalam jaringan tubuh ditentukan oleh : intensitas, lamanya pemaparan, dan koefisien absorpsi jaringan. Pemakaian gel ultrasonik dan intensitas tinggi dapat menimbulkan fenomena kavitasi pada medium yang berupa cairan.Faktor yang menambah keamanan penggunaan USG yang banyak dipakai saat ini mempunyai intensits <10 MW/Cm2. Faktor lain yang menambah keamanan penggunaan USG, baik terhadap ibu maupun janin :

1. Gel ultrasonik yang digunakan adalah jenis pulsa, sehingga efek kumulatif di dalam jar sangat kecil

2. Dinding abdomen ibu (pada transabdominal) akan mengabsorpsi sebagian intensitas gel ultrasonik

3. Vaskularisasi pada dinding abdomen ibu dan janin akan menetralisir efek panas dari gel ultrasonik.

4 . Pemakaian USG jenis real tim dan adanya gerakan janin akan menghindari terfokusnya intensitas gelombang ultrasonik pada

suatu organ yang lama







PEMERIKSAAN USG DALAM OBSTETRI

Teknik Pemeriksaan :

1. Posisi pasien

2. Persiapan

3. Penggunaan bahan perangkai (Coupling Agent)








INDIKASI PEMERIKSA USG OBSTETRI

Belum ada keseragaman :

1. Usia kehamilan tidak jelas

2. Tersangka kehamilan multipel

3. Perdarahan dalam kehamilan

4. Tersangka kematian mudiqah (janin)

5. Tersangka kehamilan ektopik

6. Tersangka kehamilan mola

7. Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea

8. Presentasi janin tidak jelas

9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat

10.Tersangka janin besar

11.Tersangka oligohidramnion/polihidramnion


12. Penentuan profil tersangka biofisik janin


13. Evaluasi letak dan keadaan plasenta


14. Adanya resiko/tersangka cacat bawaan


15. Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi, plasenta manual, dsb


16. Tersangka hamil dengan IUD


17. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal


18. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal


19. Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi seperti amniosintesis, biopsivili korales, transfusi intrauterine, fetuskopi, dsb



KONTRAINDIKASI


Tidak terdapat kontraindikasi pemeriksaan USG


Periode mudiqah (embrio) berlangsung usia 5 – 10 mg



PEMERIKSAAN USG PADA TRIMESTER I


Kehamilan Intra Uterine



KEHAMILAN MULTIPEL


Dapat dijumpai lebih dari 1 kantong gestasi. Dapat diketahui dengan jelas mulai kehamilan 6 minggu



PENENTUAN USIA KEHAMILAN


1. Diameter G.S (KG)


2. Jarak kepala bokong (crown-rump length. CRL)


3. Diameter Giparietal dan Femur


KOMPLIKASI PADA KEHAMILAN TRIMESTER I


1. Perdarahan nidasi à tanda hartman


2. Abortus à USG untuk menilai keadaan mudiqah/janin serta luasnya daerah perdarahan intra uterin


3. Kehamilan Anembrionik (blighted ovum)


4. Molahidalidosa


5. Kehamilan Ektropik



Pemeriksaan USG pada kehamilan Trimester II dan III



LETAK DAN PRESENTASI JANIN


Pemeriksaan leopoid yang sukar karena pasien gemuk, kehamilan protein, hidramin, dsb à USG



PENGUKURAN BIOMETRIK


1. Diameter gipanietal (DBP) à baik pada trimester II


2. Lingkar kepala


3. Femur


4. Lingkaran perut à paling tidak akurat


5. Lain-lain


- Jarak biorbita


- Panjang humerus


- Panjang fibia-fibula


- Panjang radius-ulna


- Lebra serebelum


- Ukuran jantung


- Ukuran ginjal


- Ukuran limpa, dsb


Parameter yang paling sering digunakan adalah :


Ukuran DBP dan Femur


- Semakin tua usia kehamilan, variasi biologik makin lebar


- Semakin tua usia kehamilan,makin berkurang ketepatan


- Semakin tua usia kehamilan, penentuan usia kehamilan


- Semakin tua usia kehamilan, melalui pemeriksaan biometri



KELAINAN STRUKTUR ANATOMI JANIN


Kelainan kongenital akan semakin besar, bila ditemukan :


1. Oligohidramnion, terutama sebelum kehamilan 20 minggu


2. Hidramnion (polihidramnion)


3. Pertumbuhan janin terhambat (IUGR)


4. Kelainan bentuk tubuh (Contoh : kepala tidak oval)/struktur intrafetal (asites, tumor)


5. Terdapat perbedaan mencolok dalam ukuran biometri satu dnegan lainnya pada usia kehamilan


6. Plasenta yang membesar pada usia kehamilan


7. Tidak terlihat salah satu a. umulikalis


8. Aktivitas biofisik janin abnormal (berkarang/bo +)



CARA PEMERIKSAAN USG DAN TEMUAN-TEMUANNYA


1. Kepala


* Hidrosefalus


ANASENFALUS


Ditandai : tidak terbentuknya tulang-tulang frontal, parietal dan oksipetal.



MIKROSEFALUS


Disertai gangguan pertumbuhan otak. Biasanya mengalami kemunduran intelektual dan gangguan pertumbuhan.



ENSEFALOKEL


Disebabkan oleh defek tulang kepala, biasanya terjadi di bagian oksipital, kadang-kadang juga dibagian nasal, frontal atau parietal pada defek yang besar sering disertai hermiasi jaringan otak (eksensefalus)



Ensefalokel mudah dideteksi dengan USG bila defek tulang kepala cukup besar, apalagi bila sudah herniasi. Akan tetapi lesi pada tulang kepala menjadi sulit dikenali bila terdapat digohidramin



SPINA


Pada penampang longitudinal, spina terlihat sebagai 2 garis paralel yang ekhogenik menyerupai gambaran rel kereta api.



Spina Bifida


Merupakan kelainan sel neural akibat kegagalan dalam proses penutupan arkus vertebrata. Dapat terjadi di daerah lumbo sakral (90%), toraks (6%), serukal (3%). Pada 70% kasus dijumpai adanya hidrosefalus.



Toraks à dengan melihat struktur jangtung di dalamnya.


Bentuk = gell shape dengan bagian apeks menunjuk ke arah kranial dan bagian basal dibatasi diafragma.



USG : yang dipakai penampang longitudinal melalui keempat rongga jantung (four-chamber view)


ABDOMEN


Disertai kelainan jantung, sel kemih atau kelainan pada sindroma down


Obstruksi sel cerna bagian proximal ileum à hidramnio


Hidrops fetalis diserta asites serta pembesarn hepar dan limfa


Kelainan abdomen dapat dideteksi dengan USG :


- Obstruksi traktus gastronitestinal


- Gastrokisis, omfalokel


- Hernia umbilikalis


- Hernia diafragma



TRAKTUS UROGENITALIS


Banyaknya cairan amnion, terutama kehamilan trimester III, sangat ditentukan oleh banyaknya urin yang diproduksi janin.


- Sindrom potter (agenesis renal bilateral, oligohiodramnion, kelainan bentuk wajah, hipoplasia paru)


- Ginjal polikistik bilateral (resesif autosomal) à terlihat massa tumor ekhogenik intra abdomen


- Ginjal multikistik à unilateral à 20% (paling sering) Ø 1-2 cm à 6 cm


- Obstruksi sel kencing distal (uretral) à kandung kencing melebar + hidronefrosis dan dilatasi ureter



ESKTREMITAS


Untuk mendeteksi adanya diplasia seperti dwafisme, fekomelia, okhondroplasi dan beberapa keadaan hipomineralisasi (akhondrogenesis, osteogenesis, imperfekta, dsb)


Kelainan jari : polidaktili, adakhili, sindaktili dan ektrodakili.


ALAT KELAMIN


Mudah diidentifikasi dengan USG setelah kehamilan 20 mg


Penyulit pada : – Oligohidramin


- Kehamilan multipel


- Janin sungsang


Petunjuk yang dapat ditujukan untuk memberitahukan jenis kelamin pada pasien :


1. Pemeriksa telah cukup mahir dan berpengalaman dalam mengidentifikasi jenis kelamin


2. Jangan menerka jenis kelamin apabila pemeriksa tidak yakin


3. Jangan memberitahukan jenis kelamin janin, apabila pasien tidak memintanya secara spontan


4. Meskipun pasien memintanya, lebih bijaksana untuk tidak memberitahukan hasil, sekiranya jawaban itu akan mengecewakan pasien.



Jenis kelamin laki-laki à penis dan skrotum


Trimester III à testis dalam skrotum (terutama bila terdapat hidrokel yang normal bnyak dijumpai)


Jenis kelamin perempuan à labia mayora dan minora


à Lebih sulit di identifikasi < 24 minggu


Jangan identifikasi atas dasar tidak terlihatnya penis dan skrotum.














































1. Hamil anggur







z

Unik, karena janin di dalam rahim berbentuk gelembung-gelembung putih mirip anggur. Gelembung-gelembung (diamater 1 mm hingga 2 cm) ini sebenarnya degenerasi hidropik dari villi chorialis.







z

Perkembangan sel telur yang seharusnya menjadi janin justru terhenti, yang terus berkembang adalah sel-sel trofoblas yang nantinya akan menjadi plasenta dan membentuk gelembung-gelembung berisi cairan. Diameter ukuran antara 1 milimeter sampai 1 – 2 sentimeter.







z

Ditandai dengan kehamilan yang lebih besar dari umur kehamilan pada umumnya, mual muntahnya pun lebih hebat.







z

Hamil anggur bisa juga diketahui dengan cara mengukur kandungan hormon HCG (Hormon Chorionic Gonadotrophin) di dalam air seni atau darah.







z

Tidak selalu mengakibatkan keguguran spontan.







z

Hamil anggur bisa mengakibatkan krisis hormon tiroid dalam darah, yang juga dapat mengakibatkan kematian ibu. Pendarahan dari vagina merupakan gejala utama hamil anggur.




























2. Kehamilan kosong (blighted ovum)







z

Kehamilan tanpa janin atau telur kosong ini termasuk jenis keguguran yang spontan, karena tidak ada pertumbuhan janin di dalam rahim atau kosong, hanya berisi cairan, maka akan keluar dengan sendirinya, dan berakhir dengan keguguran.







z

Biasanya baru diketahui saat kehamilan memasuki usia pertengahan triwulan pertama, karena memang pada awalnya kehamilan berjalan baik dan normal tanpa ada tanda-tanda kelainan.







z

Lakukan USG pada kunjungan pertama sehingga sejak dini dapat diketahui kehamilannya ada di dalam atau di luar.







z

Sekitar 60 persen kehamilan kosong disebabkan kelainan kromosom dan gen. Sisanya disebabkan berbagai faktor, seperti infeksi, Diabetes Melitus yang tidak terkontrol, kelainan imunologi, dan kelainan yang berasal dari sel telur dan sperma.







z

Pada dasarnya, kehamilan kosong tidak berdampak pada keselamatan si ibu, namun tetap harus diwaspadai akibat dari komplikasi tindakan yang dilakukan.
























3. Hamil di luar kandungan







z

Kehamilan yang terjadi di luar tempat yang semestinya. Adanya di saluran tuba, atau saluran indung telur, yaitu saluran yang tidak siap untuk menerima kehamilan.







z

Pada saat kehamilan sudah memasuki usia besar akan pecah dan timbul pendarahan. Ini dapat mengakibatkan kematian si ibu, karena ketika pecah, terjadi pendarahan di dalam perut.







z

Tanda-tanda yang terjadi pada kehamilan di luar kandungan yang lebih dominan adalah nyeri perut, kemudian terjadi pendarahan pada vagina, disertai dengan keadaan umum ibu yang makin menurun dan pucat.







z

Pendarahan terkumpul pada rongga perut. Karena pada ibu hamil, tidak boleh mengalami pendarahan pervagina sebelum waktu persalinan, maka jika sudah ada tanda-tanda pendarahan, segera cari pertolongan.




















4. Mudigah







z

Tetap menunjukkan tanda-tanda kehamilan pada umumnya, seperti nyeri perut dan perdarahan.







z

Kematian mudigah dapat terjadi karena kelainan kromosom, dimana mudigah atau janin sudah mati, tidak berbentuk hormon-hormon lagi.







z

Plasenta dianggap benda asing, dan akan dikeluarkan oleh tubuh, sehingga berakibat keguguran, dengan gejala utama terjadi pendarahan.
lihat artikel selengkapnya - USG DAN CTG DALAM OBSTETRI
------------------------------

KOTAK PENCARIAN:

blog ini berisi ribuan artikel kesehatan, askep, askeb, KTI, silahkan pakai kolom pencarian berikut: