Related Post

blog ini berisi ribuan artikel kesehatan, askep, askeb, KTI, silahkan pakai kolom pencarian berikut:

Bijak memilih obat herbal ala sinse

Oleh: Dina Ananti S
Kian mahalnya biaya pengobatan medis modern membuat sebagian orang memilih pengobatan alternatif. Salah satunya pengobatan herbal ala sinse. Tak berlebihan memang, karena sejak lama obat herbal ala sinse terbukti mujarab dan relatif lebih murah.
Namun demikian, seiring perkembangan ilmu medis, Anda harus tetap bijak memilih maupun mengombinasikan pengobatan medis dan ala sinse. Seperti pengalaman salah seorang warga Colomadu, Karanganyar, Alva, 33. Ia telah membuktikan bahwa  pengobatan ala sinse mempercepat proses penyembuhan istrinya seusai menjalani operasi Caesar saat melahirkan anak pertamanya.
Walau demikian, sebelum ia menggunakan pengobatan ala sinse ia juga berkonsultasi dengan dokter mengenai obat-obatan yang dipilihnya itu. “Karena banyak orang yang menyarankan untuk menggunakan pengobatan timur, saya pun konsultasi dulu apakah nantinya justru mengganggu,” jelas dia ketika dijumpai Espos di Solo, Kamis (27/1).
Apa yang dilakukan Alva kiranya patut dicontoh. Pasalnya, tak semua obat herbal memang aman buat kesehatan. Lantaran kini juga marak obat herbal ala sinse palsu. Jika dikonsumsi, alih-alih sehat justru bikin penyakit tambah parah. Karena itulah, pasien harus mewaspadai obat-obatan herbal pabrikan ala sinse yang beredar di pasaran. Terlebih, jika tanpa label Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).
Waspadai obat palsu
Menurut pemilik Toko Obat Sari Alam, Nila, obat herbal yang diresepkan oleh tabib atau sinse beragam. Ada obat herbal yang merupakan produk pabrikan tetapi juga ada yang racikan sendiri. Khusus untuk produk herbal pabrikan tanpa label POM dirinya mengaku tidak berani menjualnya. “Saya ndak berani jual jika tidak ada label POM-nya, sekali pun ada kami juga selektif,” jelas dia ketika dijumpai Espos di tokonya, Rabu (26/1).
Menurut Nila, jika dibandingkan dengan obat-obatan barat, kerja obat ala sinse memang lebih lambat. Namun bukan berarti pada awal penggunaan obat tersebut tubuh tidak merespons apapun. Nila menjelaskan ada banyak jenis ragam obat-obatan yang disediakan mulai dari jenis tablet, seduh maupun serbuk. Ragam jenis obat tersebut disesuaikan  permintaan pasien.
Dia mengungkapkan, khasiat dari obat-obatan itu tidak tergantung dari bagaimana mengonsumsinya tetapi lebih pada kandungan obat yang digunakan. “Dulu memang obat-obatan yang diseduh itu populer, tapi seiring dengan perkembangan zaman banyak produsen obat-obatan herbal yang memproduksinya dengan cara membuatnya dalam bentuk tablet,” jelas dia.
Itulah pasalnya, obat yang diresepkan pun berbeda-beda. Misalnya untuk obat bagi mereka pasca operasi, resep berupa pil herbal jenis Pien Tze dapat dipecah menjadi delapan kapsul. “Beda-beda resepnya meskipun keluhannya sama, tergantung kondisi masing-masing orang tersebut,” jelas dia yang telah membuka toko obatnya sejak tahun 1939 ini.
Lebih lanjut ahli pengobatan herbal dr Michael Wicaksono MMed (TCM) mengungkapkan ada banyak hal yang mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, sehingga obat maupun terapi yang dibutuhkan pun sesuai dengan kondisi seseorang tersebut. “Akar penyakit harus dipangkas, sehingga penyakit itu tidak kambuh lagi,” jelas dia.

Sumber: http://www.solopos.com/

0 komentar:

KOTAK PENCARIAN:

blog ini berisi ribuan artikel kesehatan, askep, askeb, KTI, silahkan pakai kolom pencarian berikut: