Metrotvnews.com, Kutai: Jumlah kasus penyakit malaria di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), mencapai 432 kasus sepanjang 2010. Data itu diperoleh dari hasil pendataan di 135 desa yang menjadi endemi penyakit malaria. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur, Marten Luther, Ahad (30/1).
"Bahkan sekitar 70 persen penduduk Kutai Timur berisiko terhadap penularan penyakit malaria," jelas Marten.
Menurut dia, meski sudah termasuk zona merah, kasus malaria di daerahnya masih berada di posisi ke-tujuh untuk Provinsi Kaltim, setelah Kabupaten PPU, Bulungan, Kukar, Paser, Malinau, dan Kabupaten Tanah Tidung.
Dia menambahkan, malaria merupakan penyakit menular dan bisa menyebabkan kematian. Terutama bagi bayi, balita dan ibu hamil. Karena itu, pemerintah harus melakukan langkah nyata guna mengeleminasi korban penyakit mematikan itu.
"Salah satu upaya prefentif yang telah dilakukan yaitu dengan membagiikan 57.720 lembar kelambu berinsektisida yang disebar di 18 kecamatan bekerjasama dengan Global Fund. Yang tidak kalah pentingnya adalah masyarakat dan pihak terkait harus selalu menjaga kebersihan lingkungan," tegas Marten. (MI/**)
"Bahkan sekitar 70 persen penduduk Kutai Timur berisiko terhadap penularan penyakit malaria," jelas Marten.
Menurut dia, meski sudah termasuk zona merah, kasus malaria di daerahnya masih berada di posisi ke-tujuh untuk Provinsi Kaltim, setelah Kabupaten PPU, Bulungan, Kukar, Paser, Malinau, dan Kabupaten Tanah Tidung.
Dia menambahkan, malaria merupakan penyakit menular dan bisa menyebabkan kematian. Terutama bagi bayi, balita dan ibu hamil. Karena itu, pemerintah harus melakukan langkah nyata guna mengeleminasi korban penyakit mematikan itu.
"Salah satu upaya prefentif yang telah dilakukan yaitu dengan membagiikan 57.720 lembar kelambu berinsektisida yang disebar di 18 kecamatan bekerjasama dengan Global Fund. Yang tidak kalah pentingnya adalah masyarakat dan pihak terkait harus selalu menjaga kebersihan lingkungan," tegas Marten. (MI/**)
Sumber: http://www.metrotvnews.com/
0 komentar:
Post a Comment