Related Post

blog ini berisi ribuan artikel kesehatan, askep, askeb, KTI, silahkan pakai kolom pencarian berikut:

KTI Kebidanan




sebelum anda download silahkan kunjungi halaman ini KLIK DISINI


DOWNLOAD KTI KEBIDANAN LENGKAP (dokumen word-doc)
:

Berikut adalah Kumpulan KTI (Karya Tulis Ilmiah) Kebidanan sudah dalam bentuk dokumen Word (.doc). KTI ini akan terus saya tambah, silahkan anda KLIK JUDULnya untuk melihat dan DOWNLOAD:
  1. KARAKTERISTIK PENDERITA PERDARAHAN ANTEPARTUM YANG DIRAWAT INAP DI RS
  2. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA
  3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM MEMILIH PENOLONG PERSALINAN
  4. FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS
  5. SIKAP IBU DALAM MENGHADAPI RENDAHNYA PENGETAHUAN SEKS REMAJA 16-20 TAHUN DI DESA
  6. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU PASCA NIFAS TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL PASCA NIFAS DENGAN MINATNYA BERHUBUNGAN
  7. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN BERGIZI DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN
  8. HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI  TENTANG DISMENORHEA DENGAN MOTIVASI UNTUK PERIKSA KE YANKES
  9. HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN MINAT ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK
  10. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN SUAMI TENTANG BERHUBUNGAN SEKS SELAMA KEHAMILAN
  11. HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PROLAPS UTERI DI BKIA RSUD
  12. GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA USIA 17-20 TAHUN TENTANG HAK-HAK REPRODUKSI DI SMK 2
  13. GAMBARAN KEKERASAN DALAM  PACARAN PADA REMAJA USIA 17 – 21 TAHUN DI PROGRAM STUDI KEBIDANAN
  14. HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DINI DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN BAYI
  15. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS
  16. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI DI DESA
  17. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI DI DESA BANJARWANGUNAN
  18. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG IMUNISASI DPT COMBO DI UPT PUSKESMAS
  19. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSLUSIF DI DESA ..... UPT PUSKESMAS
  20. GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA IBU HAMIL BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI PUSKESMAS
  21. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RISIKO PERSALINAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL MEMILIH PERSALINAN SECARA SECTIO CAESARIA
  22. HUBUNGAN ANTARA PERSALINAN SEKSIO SESAREA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR
  23. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI
  24. PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KONTAK PERTAMA KALI DENGAN TENAGA KESEHATAN (K1) DI BPS
  25. PENGETAHUAN IBU TENTANG KEMAMPUAN BERBICARA PADA ANAK USIA 12 – 15 BULAN DI DUSUN DEMPEL DESA
  26. PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN TENTANG EFEK SAMPING KB SUNTIK 1 BULAN DI BPS
  27. HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI PUSKESMAS
  28. ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN KB SUNTIK DI BPS
  29. GAMBARAN INDIKASI DAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN SEKSIO SESAREA DI DI RUMAH SAKIT UMUM
  30. GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG ASUHAN PERSALINAN KALA I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA
  31. GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG ASUHAN PERSALINAN KALA I DI BPS
  32. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK BERSALIN
  33. GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEPRESI PADA LANSIA DI DESA
  34. GAMBARAN PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN TENTANG MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
  35. GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE DI SMP NEGERI
  36. HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB DI KELURAHAN
  37. HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BALITA DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI RW.02 DESA KUMBUNG
  38. HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN ASUPAN MAKANAN BERGIZI DI DESA
  39. HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PENGETAHUAN MANFAAT TABLET ZAT BESI DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS
  40. HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI UPT PUSKESMAS
  41. HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 0 – 12 BULAN
  42. HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MEMINUM TABLET ZAT BESI DI DESA
  43. HUBUNGAN USIA TERHADAP PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD
  44. KARAKTERISTIK PELAKSANAAN SENAM LANSIA PADA POSYANDU ..... DESA
  45. PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ........ DITINJAU DARI SEGI UMUR, PENDIDIKAN
  46. PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG DEPRESI PADA LANSIA DI DESA
  47. GAMBARAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI UPTD PUSKESMAS
  48. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI BRSUD
  49. HUBUNGAN ANEMIA DAN FAKTOR LAIN DENGAN TERJADINYA PERDARAHAN POST PARTUM DI RSUD
  50. HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM DI BRSUD
  51. PELAKSANAAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU WILAYAH UPTD PUSKESMAS
  52. PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA SMP DAN MTS
  53. PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  54. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMUN 1 ..... TENTANG PENDIDIKAN SEKS (SEX EDUCATION)
  55. GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN
  56. HUBUNGAN KEJADIAN PARTUS PREMATUR DENGAN PARITAS DI KAMAR BERSALIN RSUD
  57. HUBUNGAN KEPUASAN IBU HAMIL PADA PELAYANAN ANTENATAL CARE OLEH BIDAN DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN ANTENATAL
  58. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0–60 BULAN DI DESA
  59. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SMA TERHADAP INFEKSI MENULAR SEKSUAL
  60. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PEMBERIAN MAKAN KEPADA ANAK DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA BALITA
  61. KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER LEHER RAHIM DI RSUD
  62. GAMBARAN PENATALAKSANAAN CARA MEMANDIKAN NEONATUS 0-7 HARI TERHADAP IBU NIFAS DI BPS
  63. KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAKSANAKAN ANTENATAL CARE DI BPS
  64. GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXYPROGESTERONE ASETAT (DMPA) DI RB
  65. HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM PERSALINAN NORMAL PADA PRIMIGRAVIDA (BAB I-IV)
  66. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI BPS
  67. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEENGANAN AKSEPTOR KB UNTUK MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS
  68. GAMBARAN IBU MELAKUKAN PENYAPIHAN ANAK KURANG DARI 2 TAHUN DI DESA
  69. GAMBARAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  70. GAMBARAN PELAKSANAAN 7T PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  71. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG HIV-AIDS DI SMU
  72. KARAKTERISTIK IBU YANG MENYAPIH ANAK DI BAWAH USIA SATU TAHUN DI WILAYAH KERJA WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  73. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT DI DESA
  74. PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II AKBID TENTANG PARTOGRAF
  75. GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU .... DI DESA
  76. ANALISA SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL DI KELAS IBU DI POSYANDU
  77. TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG KEHAMILAN FISIOLOGIS DI RB
  78. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6 - 24 BULAN DI BPS
  79. GAMBARAN AKSEPTOR KB METODE OPERATIF PRIA (MOP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  80. GAMBARAN AKSEPTOR KB AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  81. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6 – 24 BULAN DI BPS
  82. KARAKTERISTIK PASANGAN USIA SUBUR YANG TIDAK MENGIKUTI PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI DESA
  83. PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS III TENTANG SEKS SEKUNDER DI SMP
  84. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DI KELURAHAN
  85. PENGETAHUAN IBU TENTANG BIANG KERINGAT PADA BAYI 0-1 TAHUN DI BPS
  86. PENATALAKSANAAN PIJAT BAYI OLEH DUKUN PADA BAYI USIA 1-7 BULAN DI DESA
  87. PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI BPS
  88. KARAKTERISTIK IBU YANG MEMERIKSAKAN PAP SMEAR DI RUMAH SAKIT
  89. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS
  90. GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PERAWATAN BAYI PREMATUR DI RSU (BABI-V)
  91. PENGETAHUAN PRIMIPARA TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI 0-1 TAHUN DI KELURAHAN
  92. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK ANAK YANG TIDAK MENDAPAT IMUNISASI POLIO DI PUSKESMAS
  93. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK BERSALIN
  94. GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI 0-1 TAHUN DI KELURAHAN
  95. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI USIA 10-19 TAHUN TENTANG KEBERSIHAN ALAT KELAMIN PADA SAAT MENSTRUASI DI DUSUN
  96. TINJAUAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN DI PUSKESMAS
  97. HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MEMINUM TABLET ZAT BESI DI DESA
  98. CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI BPS WILAYAH KERJA
  99. GAMBARAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  100. TINJAUAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT BULAN SAMPAI 5 TAHUN DI PUSKESMAS
  101. TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMU
  102. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE DI SMP NEGERI
  103. PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA SISWA KELAS II SMA NEGERI
  104. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG EMESIS GRAVIDARUM DI RB
  105. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  106. GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI 0-1 TAHUN DI KELURAHAN
  107. GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS II TENTANG DIET SEIMBANG DI SMA NEGERI
  108. GAMBARAN PENYAPIHAN ANAK KURANG DARI 2 TAHUN DI DESA
  109. GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU
  110. GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI
  111. GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN, DI BPS
  112. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU YANG MEMPUNYAI BALITA (1-5 TAHUN) DI POSYANDU
  113. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  114. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP KEPUTIHAN DI DESA
  115. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP RESIKO PERKAWINAN DINI PADA KEHAMILAN DAN PROSES PERSALINAN
  116. KARAKTERISITK AKSEPTOR KB POK (PIL ORAL KOMBINASI) DI KELURAHAN
  117. KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  118. KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DI DESA WILAYAH KERJA PUSKESMAS
  119. KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI RS
  120. KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE-EKLAMSI DI RUMAH SAKIT UMUM
  121. KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MENGKONSUMSI TABLET FE DI KELURAHAN
  122. KARAKTERISTIK IBU YANG MEMERIKSAKAN PAP SMEAR DI RUMAH SAKIT
  123. KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI BPS
  124. PENATALAKSANAAN CARA MEMANDIKAN NEONATUS 0-7 HARI TERHADAP IBU NIFAS DI BPS
  125. PENATALAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA PROSES PERTOLONGAN PERSALINAN DI KLINIK
  126. PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASISWI TINGKAT II AKBID TENTANG PARTOGRAF
  127. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI BPS
  128. PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG CARA MENYUSUI DI DESA
  129. TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI 6 - 24 BULAN DI BPS
  130. PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN
  131. PENGETAHUAN IBU TENTANG BIANG KERINGAT PADA BAYI 0-1 TAHUN DI BPS
  132. PENGETAHUAN REMAJA AWAL (11-13 TAHUN) TENTANG PENGERTIAN DAN PERUBAHAN FISIK PUBERTAS DI SMP
  133. PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS III TENTANG SEKS SEKUNDER DI SMP
  134. PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MASA PUBERTAS TENTANG DYSMENORE DI SMP
KTI SKRIPSI KEBIDANAN KEPERAWATAN kumpulan koleksi karya tulis ilmiah kuliah bidan akbid asuhan judul skripsi kti kebidanan contoh proposal artikel terbaru 2009 2010 termurah download free gratis pdf d3 d-3 d iii iv D III lengkap tentang kehamilan persalinan menopause kb bblr inisiasi menyusui dini imunisasi asi eksklusif nifas postpartum contoh judul proposal skripsi tugas akhir s1 keperawatan terbaru ui anak keluarga bedah gerontik pdf kti karya tulis ilmiah diploma 3 d3 keperawatan pembuatan
lihat artikel selengkapnya - KTI Kebidanan
------------------------------

Aspire One D255 Hadir dengan Intel Atom Dual-Core

acer

Aspire One D 255

Jakarta, CHIP.co.id – Acer memperkenalkan netbook terbarunya, Aspire One D 255 yang memiliki slogan “Connect Faster Wherever You Go” untuk mendapatkan pengalaman baru dalam menjelajah internet.

Dengan menggandeng teknologi baru Intel Atom N550, menjadikan Aspire One D 255 ini sebagai netbook pertama dengan Intel Atom Dual-Core. Intel Atom N550 Dual-Core processor ini dapat mengakses HD video streaming dan membuka beberapa website lebih cepat, serta daya tahan batere hingga 8 jam.

riko

Riko Gunawan, Manager Brand Acer PC, Acer Group Indonesia

Netbook ini hadir dengan ukuran yang mungil dan tipis, memiliki layer display 10.1” dengan ketebalan netbook kurang dari 1 inci. Untuk menambah performa saat bekerja, Aspire One D 255 ini juga dilengkapi dengan DDR3 SDRAM, Bluetooth 3.0, Acer Crystal Eye Webcam 1,3MP.

Tak hanya teknologi terkini, Aspire One D 255 ini juga memiliki Android InstantOn yang memudahkan untuk akses internet dengan cepat tanpa harus masuk ke Windows terlebih dahulu. Hanya saja Android InstantOn ini hadir dalam pilihan sistem operasi Windows 7 Starter pack. Bagi Anda yang memilih sistem operasi Linux, maka tidak dapat menikmati Android InstanOn ini.

“Acer Aspire One D 255 dikembangkan khusus menggunakan desain baru yang ramping dan dilengkapi pilihan warna yang tepat untuk gaya hidup mobilitas modern. Lima pilihan warna tersebut adalah: Aquamarine Blue, Red Ruby, Sea Shell White, Sandstone Brown dan Diamond Black.” kata Riko Gunawan, Manager Brand Acer PC, Acer Group Indonesia, menjelaskan kepada para wartawan saat acara peluncuran berlangsung.

Sumber: http://chip.co.id/

lihat artikel selengkapnya - Aspire One D255 Hadir dengan Intel Atom Dual-Core
------------------------------

'Hacker' Minta DPR tidak Melempem Soal Malaysia

Ellyzar Zahra

INILAH.COM, Jakarta- Hacker dalam aksinya juga menampilkan lagu-lagu di situs Malaysia yang telah dibobol. Lagu itu juga menyentil anggota DPR agar tidak lunak pada Malaysia.

Sentilan lewat lagu itu juga bisa diakses di situs Malaysia yang sudah dibobol termasuk di http://karyawanmuda.com.my/indonesia.html.

“Dari Sabang sampai ujung Irian mari kita susun kekuatan. Kita teriak lantang buat negara yang gemar mencuri. Kalau berani jangan tanggung-tanggung.”

“Mereka tidak punya malu. Curi budaya tetangga. Dari Reog Jawa sampai Pendet Pulau Dewata. Lagu Rasa Sayang juga pulau Ambalat. Ngaku-ngaku serumpun tetapi gayanya minta ampun,” cuplikan lagu di situs yang dibajak tersebut.

Di situs itu hacker juga meninggalkan pesan "Serukan ke pelosok negeri bahwa kita akan bersatu melawan kehinaan. Kita masih memiliki gigi dan martabat yang kuat. Ayo Ganyang Malaysia.”[ito]

Sumber: http://www.inilah.com/

lihat artikel selengkapnya - 'Hacker' Minta DPR tidak Melempem Soal Malaysia
------------------------------

'Hacker' RI Kuasai Ratusan Situs Malaysia

Ellyzar Zachra PB

(bestmsp)

INILAH.COM, Jakarta- Ulang tahun Malaysia 2010 kembali jadi ajang pelampiasan hacker Indonesia. Hingga siang ini ratusan situs Malaysia telah dibajak dan hacker memamerkan lagu Gebyar-Gebyar

Berdasarkan pengamatan INILAH.COM, ratusan situs Malaysia telah dibajak. Pelaku mempublikasikan diri dengan nama indonesiancoder, serverisdown, indonesiahacker, kill9, malangcyber, arumbia dan soldier of Allah.

Tidak hanya itu, sebagai wujud aktualisasi diri sebagai warga Indonesia, pembajak situs ini juga mencantumkan lagu Gebyar-gebyar yang diciptakan oleh Gombloh dan dipopulerkan oleh Band Cokelat.

Tampilan di layar situs tersebut bertuliskan, “Kehancuran bangsa Indonesia yang berada di negara Malaysia paling berat adalah hilangnya semangat hidup karena selalu ditindas oleh Malaysia. Bubarkan negara boneka Malaysia.”

“Kami sebagai Bangsa Indonesia tidak akan diam dan inilah cara kami membalas perlakuan kalian terhadap Indonesia,” tulis hacker itu di situs Malaysia yang dibajak.

Berdasarkan keterangan dari sebuah forum, tindakan ini diambil sebagai wujud kekesalan atas perlakuan Malaysia sekaligus bertepatan dengan ulang tahun negara itu, 31 Agustus.[ito]

Sumber: http://www.inilah.com/

lihat artikel selengkapnya - 'Hacker' RI Kuasai Ratusan Situs Malaysia
------------------------------

Perpaduan Arsitektur Unik di Masjid Kordoba












MASJID
Kordoba adalah sebuah bangunan indah dan menarik yang melambangkan perubahan berbagai agama di Kordoba selama berabad-abad. Jadi bila berlibur ke Spanyol jangan lewatkan untuk melihat keindahan arsitekturnya.

Saat ini, Masjid Kordoba digunakan sebagai Katedral Kordoba yang secara resmi merupakan Katedral St Mary of the Assumption. Meskipun telah beralih fungsi menjadi katedral, bangunan bersejarah ini tetap dikenal sebagai Masjid Kordoba.

Mayoritas seni dan arsitektur di dalam bangunan ini adalah karya arsitek Islam yang dibangun sebagai sebuah masjid di abad ke-8.

Fitur yang paling terkenal di Masjid Kordoba mungkin lengkungan raksasa tapi fitur yang paling menarik adalah mihrab, tempat suci berkubah mosaik Byzantium yang dibangun oleh Al Hakam II (961-76).

Mihrab ini menyimpan Al-quran dan peninggalan Nabi Muhammad. Di depan Mihrab, Anda akan menemukan Maksoureh yaitu semacam ruang tunggu untuk khalifah.

Meskipun tidak cocok dengan seluruh masjid, namun di dalamnya Anda juga akan menemukan Baroque Choir abad ke-16 dengan pemandangan langit-langit rumit dan kaya dari abad ke-18 yang mengesankan.

Sementara di luar masjid, tepatnya di pelataran, Anda akan menemukan pohon orange (Patio de los Naranjos), yang pada musim semi menghasilkan wangi dari bunga oranye yang bermekaran. Pelataran ini juga memiliki air mancur yang indah.

Selain itu, Anda juga bisa naik ke Torre del Alminar, sebuah menara yang pernah digunakan untuk memanggil umat beriman untuk berdoa. Pemandangan Kordoba dari menara yang memiliki lonceng bergantung Baroque ini akan terlihat sangat indah.

Situs tempat berdirinya masjid ini dahulunya merupakan tempat bagi sebuah kuil Romawi yang didedikasikan untuk Janus dan katedral Visigoth yang didedikasikan untuk St Vincent dari Saragossa.

Kemudian pada abad ke-8 barulah didirikan masjid dan pada awal abad ke-13 setelah penaklukan Kristen, sebuah katedral ditambahkan di dalam masjid.

Pembangunan Masjid berlangsung selama lebih dari dua abad, mulai 784 M diantaranya di bawah pengawasan Emir Kordoba, Abd ar-Rahman I dan di bawah Abd ar-Rahman II (822-852) sampai penyelesaainnya oleh Al-Mansur Ibn Abi Aamir pada 987.

Kemudian pada 1236, Kordoba direbut dari bangsa Moor oleh Raja Ferdinand III dari Kastilia dan kembali bergabung dengan Kristen. Orang-orang Kristen awalnya membiarkan sebagian besar arsitektur masjid ini. Mereka hanya mensucikannya untuk didedikasikan kepada Perawan Maria dan menggunakannya sebagai tempat ibadah Kristen.

Seiring berjalannya waktu, Raja Alfonso X kemudian menangani pembangunan Kapel Villaviciosa dan Kapel Royal dalam struktur masjid. Raja-raja setelahnya juga menambahkan fitur Kristen.

Seniman dan arsitek juga terus menambah struktur yang ada hingga akhir abad ke 18. Ini membuat keanehan arsitektur masjid menjadi menarik. Pada 1984, pusat bersejarah Kordoba, termasuk masjid ini dijadikan situs warisan dunia UNESCO.

Masjid Kordoba buka setiap hari namun mempunyai waktu buka yang berbeda pada bulan-bulan tertentu tapi pada umumnya buka mulai pukul 10.00-19.00 waktu setempat.

Biaya masuk ke masjid yang beralamat di Calles Torrijos and Cardenal Herrero adalah 8 euro (sekitar Rp94 ribu) untuk dewasa sedangkan anak-anak di bawah usia 13 tahun 4 euro (sekitar Rp47 ribu).(*/X-12)
lihat artikel selengkapnya - Perpaduan Arsitektur Unik di Masjid Kordoba
------------------------------

Durian Gundul Bisa Tembus Pasar Australia



Buka puasa, disunnahkan makan yang manis-manis. Buka puasa dengan kolak ketan durian, wuihhh…. pasti uenak tenan. Sayangnya, untuk menikmati durian harus direpotkan dulu dengan duri kulit durian. Tapi, sekarang ada durian tanpa duri alias gundul. Wah, seperti apa tuh?

Menyebut-nyabut durian gundul, tentu tak bisa melupakan peranan pemburu durian, Dr Ir M Reza Tirtawinata, yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Penelitian dan Laboratorium PT Mekar Unggul Sari, Cileungsi, Bogor.

Sebagaimana dia tuturkan kepada media terbitan ibukota, durian gundul itu dia temukan sekitar 3 tahun lalu, di daerah Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Awalnya, dia ditelepon Kepala Balai Pengawasan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi NTB Ir Abdullah Karim bahwa ada buah durian yang kulitnya tidak berduri, di Pulau Lombok.

Dua hari kemudian, Reza terbang ke Lombok. Dari bandara di Lombok langsung menuju desa sejauh 25 kilometer yang dapat dijangkau dengan mobil. Lalu ganti menggunakan empat motor trail untuk mencapai puncak sebuah bukit. Karena jalan sangat curam, rombongan pemburu durian langka itu harus jalan kaki naik turun bukit.

Pohon itu akhirnya ditemukan di tepi hutan kawasan lindung Gunung Rinjani yang termasuk wilayah Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Di sana, rombongan Reza mendapati sebuah pohon durian yang diperkirakan berumur tidak lebih dari 15 tahun.

Pohon dengan tinggi sekitar 15 meter itu, bercabang dan berdaun lebat, terkurung pohon-pohon lain di sekitarnya. Batang dan daunnya sama seperti pohon durian pada umumnya, tetapi bentuk buahnya benar-benar berbeda, yakni bulat tanpa duri.

”Buah ini satu-satunya di dunia. Cuma bisa ditemukan di hutan di kawasan lindung Gunung Rinjani. Dari puluhan ribu pohon durian di Indonesia yang saya datangi selama 25 tahun, ya baru kali itu saya menemukan yang kulitnya tanpa duri. Itu bukan durian biasa, ada keanehan, unik dan bukan karena terserang penyakit,” kata Reza.

Durian gundul yang kemudian diberi nama “gundulan” itu penampilan luarnya mirip buah sukun dengan ukuran sebesar buah melon. Hanya saja kulitnya berwarna coklat dan keras seperti buah durian pada umumnya, demikian juga daging buah, aroma dan rasanya.

Reza menuturkan, warga setempat sejatinya telah beberapa kali melihat pohon dengan buahnya yang aneh itu. Kata mereka, pada saat musim raya, buahnya mencapai 200-an biji, tetapi tidak ada yang berani memakannya karena dianggap aneh, takut beracun, atau bahkan dianggap mistis. Mereka baru berani mencicipi durian gundul itu, setelah Reza memakan 3 pongge dan tidak berefek apapun.

Reza juga yakin, buah gundulan Lombok itu adalah satu-satunya di dunia. ”Sampai sekarang belum ada laporan tentang keberadaan buah durian gundulan seperti yang ditemukan di Lombok itu, termasuk dari Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand,” kata Reza.

Seperti diketahui, durian adalah buah yang popular di dunia, teutama di kawasan Asia. Jika pernyataan Reza itu memang benar, maka durian gundul Lombok punya prospek yang cukup bagus untuk bersaing dengan durian Malaysia.

Pada tahun 2007, Malaysia sudah berhasil menembus pasar bunga dan buah Australia yang dikenal sangat ketat terhadap produk impor. Durian Malaysia merupakan salah satu buah yang dapat menembus pasar Australia tersebut, namun pengirimannya ke luar negeri terkendala dengan duri dan aromanya.

Aroma yang sangat kuat dan kulitnya yang berduri membuat durian hanya bisa dikirim ke luar negeri menggunakan kapal laut. Sebagian besar bandara di negara-negara Eropa, Amerika dan Australia memang melarang durian masuk dalam kargo atau bagasi pesawat, karena dua hal tersebut.

Namun eksportir durian asal Malaysia yang tak mau disebut namnya punya akal cerdik untuk mengatasi kendala tersebut. Dia meminta supliernya untuk memotong duri yang terdapat dalam kulit durian, kemudian mengemasnya dengan plastik hampa udara, sehingga durian Malaysia dapat dikirim ke Australia menggunakan pesawat terbang.

Zheng Yousong (50), salah satu suplier durian Malaysia untuk kebutuhan ekspor ke Australia mengatakan, telah menyuplai durian yang telah dipotong duri pada kulitnya, sejak tahun 2007. Perkebunan duriannya di Raub, Pahang, Malaysia mampu menyediakan 300 buah durian “tanpa duri” itu, per hari.

“Eksportirnya bilang, durian yang (kulitnya) berduri tidak bisa diangkut ke luar negeri menggunakan pesawat terbang. Karena itu dia minta saya untuk memotongi duri-durinya,” tutur Yousong, seperti dikutip dari Koran Guang Ming Daily.

Durian yang sudah dipotong duri-duri pada kulitnya, akan berkurang bobotnya sekitar 15 persen atau sekitar 200 gram. Rata-rata, satu buah durian memiliki berat sekitar 1,5-2,5 kilogram. Setelah duri pada kulitnya dipotong, bobotnya menjadi tinggal 1,2-2,2 kilogram.

“Durian yang sudah dibuat tidak berduri, juga memudahkan untuk dikemas supaya aromanya yang sangat menyengat itu, tidak menyebar. Durian Malaysia, aromanya sangat kuat, tapi metode pengepakannya membuat durian Malaysia bisa diangkut pakai pesawat terbang,” jelas Yousong.

Dia lantas mengungkapkan, eksportir durian yang dia suplai, memiliki pabrik pengepakan di Taman Tamin Jaya, yang mengepak durian “tanpa duri” tersebut menggunakan plastik kedap udara sehingga membuat aroma durian tidak menyebar.

Perlu diketahui, sampai saat ini durian Malaysia adalah satu-satunya durian di dunia yang diizinkan memasuki pasar buah di Australia. Permintaan akan durian Malaysia di Australia, kian hari kian bertambah besar.

Sementara itu, pengelola Taman Wisata Mekarsari, Bogor, tahun lalu menyatakan keberhasilannya membudiadyakan durian gundul Lombok di luar habitat aslinya. Catherina Day, Kepala Seksi Bidang Humas Taman Wisata Mekarsari mengatakan, peneliti di Mekarsari berhasil memperbanyak durian gundul hingga mencapai seribu batang bibit.

Tanaman langka itu diperbanyak melalui proses vegetasi, yakni grafting dan okulasi (perkawinan langsung melalui daun atau tangkainya). “Bibitnya dijual ke pengunjung Mekarsari seharga Rp 40 ribu per bibit,” ujar Catherina.

Pengunjung Mekarsari pun menunjukkan animo yang tinggi terhadap durian gundul itu, karena bentuknya yang unik. Menurut dia, durian gundul ini merupakan tanaman durian yang mengalami mutasi bentuk oleh alam sehingga duri-duri di sekujur kulitnya tidak ada. tio, ins

Sepintas tentang durian gundul

Durian gundul (buah gundulan) berasal dari daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Keunikan buah ini terletak pada buahnya yang tidak memiliki duri seperti buah durian pada umumnya sehingga dapat mempermudah dalam penanganan pasca panen.

-

Bentuk buahnya sekilas seperti tempurung kelapa, ukurannya sebesar buah melon dengan bobot 800-900 gr. Buah matang mengeluarkan aroma khas durian. Ini memang durian, tapi tanpa duri! Rasa daging buahnya enak dan manis dengan kandungan gula 14 -15 derajat brix.
-

Ketebalan daging buah 0,5 cm seperti daging buah durian lokal pada umumnya dan berwarna kuning terang dengan produktifitas dapat mencapai 200 – 400 kg/pohon/tahun. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah sampai sedang dengan ketinggian 250 – 700 meter dpl (di atas permukaan laut).

-

Tanaman durian gundul ini merupakan tanaman durian yang mengalami mutasi bentuk oleh alam sehingga duri-duri di sekujur kulitnya tidak ada.

Sumber: http://www.surabayapost.co.id/

lihat artikel selengkapnya - Durian Gundul Bisa Tembus Pasar Australia
------------------------------

trend dan isu keperawatan maternitas

Artikel trend dan issue issue keperawatan maternitas di situs ini gratis 0. Download trend dan issue issue keperawatan maternitas print for free from trend dan isu keperawatan maternitas. Download isu dan tren maternitas for free. Download your favorite isu dan tren dan isu keperawatan » tren dan isu

untuk melihat materi "trend dan isu keperawatan maternitas"
dapat anda dengan KLIK DISINI
lihat artikel selengkapnya - trend dan isu keperawatan maternitas
------------------------------

pemasaran sosial yang berhubungan dengan asuhan kebidanan

pemasaran sosial yang berhubungan dengan asuhan kebidanan
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN

BAB I
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.

BAB II
MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN
I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

BAB III

SISTEM PEMASARAN

A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
Mengendalikan perilaku saluran
Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries)
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.

BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.

BAB V

PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
a. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
a. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan


PEMASARAN SOSIAL JASA ASUHAN KEBIDANAN
A. Pemasaran social jasa Asuhan kebidanan.
Pemasaran di identik dengann Proses perdagangan barng yang diorentasikan sbg preoses jual beli dan tawar menawar. Sehingga pemasaran kadang menjadi hal yang terlupakan ketika kita membahas tentang penyediaan jasa.

Definisi Pemasaran menurut beberapa ahli adalah sbb :
1. Sumarni dan Soeprihanto ( 1995 ).
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untukmerencanakan, menentukan harga,mempromosikan dan mendisri busikan barang dan jasa yang memuaskan.
2. W.Y. stanton ( 1997 )
Pemasaran adlah : Sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengann tujuan dr sebuah perencanaan dan penentuan herga sampai dengann promosi & distribusi barang dan jasa yangbisa memuskan kebutuhan pembeli.
3. Trioso Purnawarman ( 2001 )
Pemasaran adalah : suatu proses social dan manaserial dimanan individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginann mereka dengann menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sma lain.

“ Definisi ini berdarkan pd konsep ini yaitu :

Kebutuhan keinginan dan permintaan : produk, nilai, biaya, dan keputusan : perukaran , trnsaksi dan hubungan: pasar, pemasaran dan pemasaran / penyedia.

Adapun tujuan pemasaran adlh mengenal dan memahami pelanggaran sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannnya dan dpt terjual dengann sendirinya.

Proses pemasaran dpt dijelaskan lbh rinci dlm langkah2 sbb
Langkah 1 adlh analisis yaitu dengann membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi2 / stakeholder yang dpt membantu dan bekerja sama.
Langkah 2 yaitu melakukan riset untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama klmpk sasaran trhdp produk atau jasa pelayanan yang akan diberikan.
Langkah 3 adalah menyusun srategi pemasaran. Strategi yang digunakan disini merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Faktor2 nya adlh :
Faktor Mikro : yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat.
Faktor Makro : yaitu demografi / ekonomi politik / hukum, teknologi / fisik dan sosial / budaya.

Strategi dan kiat pemasaran darisudut pandang penjual dpt disingkat dlm ( 4 ) yaitu :
tempat yang strategis ( Place )
produk yang bermutu ( Product )
Harga yang komeptitif ( Price )
promosi yang gencar ( Promotion )
langkah ke 4 adalah monitoring dan evaluasi.monitoring adalah proses untuk menentukasn kekurangan atau kesalahan pd strategi yang telah ditetapkan.
Langkah ke 5 adalah pelaksanaan proses pemasaran .kegiatan ini mengunakan media yang telah dipersiapkan untuk menunjang program melalui pesan2 sehingga akan diingat oleh masyarakat luas ataupun khussusnya bagi konsumen.

Dalam hal ini ” pemasaran sosial dpt diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yangberupa komoditi tertentu spt pelayanan, ide atau gagasan dengann mengaitkan pd kebutuhan atau minat masyarkat.

Tujuan pemasaran sosial sbb :
memberikan pelayanan yang bermutu yang dibutuhkan masyarakat.
memberikan pelayanann dengann standar praktik, keterampilan yang mantap ( dalam memberikan pelayanan kpd klien )


Tujuan akhir dan konsep,

Kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya ( total customer satisfaction ) . keputusan pelanggan sepenuhnya bukan berarti meberikan kpd apa yang menurut kita keinginan dr mereka, tetap apayang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimanan mereka inginkan. Atau secara singkat adlah memenuhi kebtuhan pelanggan.

Konsep pemasaran yang perlu dipahami dlm kaitannya dengann pemasaran social jasa asuhan kebidanana adlah faktor2 yang mempengaruhi pemasaran yaitu
kebutuhan, keinginan dan permintaan.

- keinginan ( wants ) adalah hasrat akan suatu hal sesuai dengann kebutuhannya

- permintaan ( demands ) adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengann kemampuan serta kesediaan membelinya.

2. Produk
Produk merupakan sesuatu yang dpt ditawarkan utnuk memuaskan suatu kebtuhan / keinginan masyarakat.
3. Transaksi
Transaksi merupakan proses seseorng mendapatkan produk baik dengann memproduksi sendiri,pemaksaan, meminta maupun pertukaran
4. Pertukaran
Pertukaran merupakan tindakan memperoleh barang yang dibutuhkan atau dikehendaki seseorang dengann menawarkan suatu imblan
5. Pasar
Pasar terdiri darisemua pelangan yang potensial memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia Dan mampu melaksankan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan trsbt.

Pemasaran social adalah penerapan teknik peamsaran niaga untuk mencapai suatu tujuan social yang bermanfaat ( HIV / AIDS Prevention Project ( HAPP), 1999 ).

Kemapuan berwirausaha, wirausaha social bersifat praktis dan pragmatis.

- dampak social, seorang wirausahawan haruslah beride baru, praktis dan cukup berguna, sehingga akan digunakan oleh orng lain begitu ide tsb diaplikasikan.

- Karaktereritis, adlh seseorang yang dpt menjalankan fungsi2 layanan public. Atau orng yang dpt dipercaya dan menjaga kehormatannya.
lihat artikel selengkapnya - pemasaran sosial yang berhubungan dengan asuhan kebidanan
------------------------------

Artikel Profesi Keperawatan

. Pengertian kualitas pelayanan keperawatan
ntuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang berkualitas, banyak hal yang perlu dipahami, salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang amat penting adalah tentang apa yang dimaksud dengan kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh banyak institusi kesehatan hampir selalu dapat memuaskan pasien, maka dari itu sering disebut sebagai pelayanan kesehatan yang berkualitas. Salah satu definisi menyatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan biasanya mengacu pada kemampuan rumah sakit, memberi pelayanan yang sesuai dengan standar profesi kesehatan dan dapat diterima oleh pasiennya. Menurut Azwar (1996) kualitas pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula kualitas pelayanan kesehatan.
Dalam menyelenggarakan upaya menjaga kualitas pelayanan kesehatan dirumah sakit tidak terlepas dari profesi keperawatan yang berperan penting. Berdasarkan standar tentang evaluasi dan pengendalian kualitas dijelaskan bahwa pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi dengan terus menerus melibatkan diri dalam program pengendalian kualitas di rumah sakit.
Menurut Wiedenback (dalam Lumenta, 1989) perawat adalah seseorang yang mempunyai profesi berdasarkan pengetahuan ilmiah, ketrampilan serta sikap kerja yang dilandasi oleh rasa tanggung jawab dan pengabdian. Sedangkan menurut Karsinah (dalam Wirawan, 1998) perawat adalah salah satu unsur vital dalam rumah sakit, perawat, dokter, dan pasien merupakan satu kesatuan yang paling membutuhkan dan tidak dapat dipisahkan. Tanpa perawat tugas dokter akan semakin berat dalam menangani pasien. Tanpa perawat, kesejahteraan pasien juga terabaikan karena perawat adalah penjalin kontak pertama dan terlama dengan pasien mengingat pelayanan keperawatan berlangsung terus menerus selama 24 jam sehari.
Departemen kesehatan mendefinisikan perawat adalah seseorang yang memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dimana pelayanan tersebut berbentuk pelayanan biologis, psikologis sosial, spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Pelayanan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya pengertian pasien akan kemampuan melaksanakan kegiatan secara mandiri. Kegiatan itu dilakukan dalam usaha mencapai peningkatan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan yang memungkinkan setiap individu mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif (Aditama, 2002).
Dari batasan-batasan mengenai pengertian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan pengertian kualitas pelayanan keperawatan adalah sikap profesional perawat yang memberikan perasaan nyaman, terlindungi pada diri setiap pasien yang sedang menjalani proses penyembuhan dimana sikap ini merupakan kompensasi sebagai pemberi layanan dan diharapkan menimbulkan perasaan puas pada diri pasien.

2. Aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan
Menurut Parasuraman (dalam Tjiptono, 1997) aspek-aspek mutu atau kualitas pelayanan adalah :
a. Keandalan (reliability)
Yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan, jujur, aman, tepat waktu, ketersediaan. Keseluruhan ini berhubungan dengan kepercayaan terhadap pelayanan dalam kaitannya dengan waktu.
b. Ketanggapan (responsiveness)
Yaitu keinginan para pegawai atau karyawan membantu konsumen dan memberikan pelayanan itu dengan tanggap terhadap kebutuhan konsumen, cepat memperhatikan dan mengatasi kebutuhan-kebutuhan.
c. Jaminan (assurance)
Mencangkup kemampuan, pengetahuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pada karyawan, bebas dari bahaya, resiko, keragu-raguan, memiliki kompetensi, percaya diri dan menimbulkan keyakinan kebenaran (obyektif).
d. Empati atau kepedulian (emphaty)
Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan konsumen yang terwujud dalam penuh perhatian terhadap setiap konsumen, melayani konsumen dengan ramah dan menarik, memahami aspirasi konsumen, berkomunikasi yang baik dan benar serta bersikap dengan penuh simpati.
e. Bukti langsung atau berujud (tangibles)
Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan), ruangan baik teratur rapi, berpakaian rapi dan harmonis, penampilan karyawan atau peralatannya dan alat komunikasi.
Sedangkan menurut Depkes RI (dalam Onny, 1985) telah menetapkan bahwa pelayanan perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan. Aspek dasar tersebut meliputi aspek penerimaan, perhatian, tanggung jawab, komuniksi dan kerjasama. Selanjutnya masing-masing aspek dijelaskan sebagai berikut:
a. Aspek penerimaan
spek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum, menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat terhadap orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas.
b. Aspek perhatian
spek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
. Aspek komunikasi
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang baik dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik dengan keluarga pasien.
d. Aspek kerjasama
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga pasien.
e. Aspek tanggung jawab
spek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam bertindak.
Joewono (2003) menyebutkan adanya delapan aspek yang perlu diperhatikan dalam pelayanan yaitu :
a. Kepedulian, seberapa jauh perusahaan memperhatikan emosi atau perasaan konsumen.
b. Lingkungan fisik, aspek ini menunjukkan tingkat kebersihan dari lingkungan yang akan dinikmati konsumen, ketika mereka menggunakan produk.
c. Cepat tanggap, aspek yang menunjukkan kecepatan perusahaan dalam menanggapi kebutuhan konsumen.
d. Kemudahan bertransaksi, seberapa mudah konsumen melakukan transaksi dengan pemberi servis.
e. Kemudahan memperoleh informasi, seberapa besar perhatian perusahaan untuk menyajikan informasi siap saji.
f. Kemudahan mengakses, seberapa mudah konsumen dapat mengakses penyedia servis pada saat konsumen memerlukannya.
g. Prosedur, seberapa baik prosedur yang harus dijalankan oleh konsumen saat berurusan dengan perusahaan.
h. Harga, aspek yang menentukan nilai pengalaman servis yang dirasakan oleh konsumen saat berinteraksi dengan perusahaan.
Sedangkan Soegiarto (1999) menyebutkan lima aspek yang harus dimiliki Industri jasa pelayanan, yaitu :
. Cepat, waktu yang digunakan dalam melayani tamu minimal sama dengan batas waktu standar. Merupakan batas waktu kunjung dirumah sakit yang sudah ditentukan waktunya.
. Tepat, kecepatan tanpa ketepatan dalam bekerja tidak menjamin kepuasan konsumen. Bagaimana perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien yaitu tepat memberikan bantuan dengan keluhan-keluhan dari pasien.
. Aman, rasa aman meliputi aman secara fisik dan psikis selama pengkonsumsian suatu poduk atau. Dalam memberikan pelayanan jasa yaitu memperhatikan keamanan pasien dan memberikan keyakinan dan kepercayaan kepada pasien sehingga memberikan rasa aman kepada pasien.
. Ramah tamah, menghargai dan menghormati konsumen, bahkan pada saat pelanggan menyampaikan keluhan. Perawat selalu ramah dalam menerima keluhan tanpa emosi yang tinggi sehingga pasien akan merasa senang dan menyukai pelayanan dari perawat.
. Nyaman, rasa nyaman timbul jika seseorang merasa diterima apa adanya. Pasien yang membutuhkan kenyaman baik dari ruang rawat inap maupun situasi dan kondisi yang nyaman sehingga pasien akan merasakan kenyamanan dalam proses penyembuhannya.
erdasarkan pandangan beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan adalah sebagai berikut : (a) penerimaan meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum, menyapa semua pasien. Perawat perlu memiliki minat terhadap orang lain, menerima pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar belakang sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan luas. (b) perhatian, meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sabar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan, memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien. (c) komunikasi, meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang baik dengan pasien, dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling berinteraksi antara pasien dengan perawat, dan adanya hubungan yang baik dengan keluarga pasien.(d) kerjasama, meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang baik dengan pasien dan keluarga pasien. (e) tanggung jawab, meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat dalam bertindak.
lihat artikel selengkapnya - Artikel Profesi Keperawatan
------------------------------

KOTAK PENCARIAN:

blog ini berisi ribuan artikel kesehatan, askep, askeb, KTI, silahkan pakai kolom pencarian berikut: